Do you know me? [Sequel 2]

image

Recomendation song : Akadong musician – Eyes,nose,lips lips

~~

Jessica menekan tombol demi tombol dilayar i-phone silver miliknya. Sedikit frustasi karna hampir enam bulan ia kehilangan sosok yang nyaman baginya, kwon yuri. “Kemana kwon pembohong ini aishh..”kesalnya sambil melempar benda kecil itu kesofa.

“Oennie..waeyoo?”tanya krystal yang mendapati jessica tengah berjalan bolak balik. “Oennie..ada yang salah?”tanyanya lagi. Dan kali ini sedikit berhasil, perempuan itu memberhentikan langkah frustasinya.

“Apa..kau tahu dimana dia kryst?”

“Aku bahkan sudah mengirimnya 56 messages, 10 voice note, dan kau tahu ratusan kali aku menelfonnya..tapi aneh kenapa dia tak menjawab huftt..”perempuan itu ahkirnya menghempaskan tubuhnya di sofa baldu berwarna coklat itu. Sesekali matanya melihat kearah layar i-phone silver yang hitam.menandakan tak ada jawaban sama sekali dari yuri.

“Hmm…oennie sudah mencoba datang ke cafetaria milik yuri oennie?”

“sudah..”

“Lalu ?”

“nihil..mereka bilang…”perempuan itu menyandarkan tubuhnya lebih rileks dengan wajah menghadap kelangit-langit rumah yang berornamen putih klasik.

“Dia pergi kryst..entahlah.. mungkin dia sudah menemukan pasangan, dan menikah sepertiku..”pandangan gadis itu tertuju pada cincin putih dijari manisnya.

“Cih~ dasar kwon pabo teganya dia tak mengundangku huft ..”gadis itu menunduk dan entah kenapa air bening itu dengan sendirinya membasahi wajahnya.sedangkan didepannya seorang gadis muda sedang mengumpat dirinya karna kebohongannya selama ini.

“Oee-oeenie..ak- akuu.. kira ak-aku… harus pergi sekarang..goodnite..”

~~

“Sooyoung?”gadis itu terkejut ketika melihat salah satu pelangan kedai-nya hari ini adalah sahabat lamanya.

“Kwonn yuwreeee~~”Gadis sedikit tinggi beberapa centi darinya itu memeluknya erat. Sudah cukup lama mereka tak bertemu. Terahkir kali ketika yuri meninggalkan sooyoung di suatu cafe di daerah gwenji karna kartu kredit yuri limit.

“Kau…semakin hitam saja..hahahaha”suara hinaan yang sudah biasa bagi seorang kwon yuri.terlalu biasa.

“Sialan!”

“Hahaha…buatkan aku mie ramyun special khas kedai mu ini..oh iya…ini gratis! Ingat kau pernah meninggalkan ku? Dan sekarang kau harus bertanggung jawab”tegasnya sambil berlalu dihadapan yuri mencari bangku yang pas untuk menikmati hidangan sore itu.

“Cih~ dasar tukang makan”yuri kembali ke dapur. Dia memutuskan untuk pindah ke busan, mendirikan sebuah toko mie ramyun dan aneka seafood didaerah pantai dan juga ia membeli beberapa villa yang ia sewakan dan juga satu villa yang ia tempat-in. sedangkan cafetaria miliknya di seoul,  ia serahkan ke nicole. Dia hanya ingin menghapus bayangan itu. Hanya sekedar menghapusnya.

“Ini pesanan mu mrs.sooyoung..”yuri meletakan satu mangkuk mie ramyun ukuran jombo kehadapan gadis itu.

“Woahh~ selamat makan~” gadis itu mengambil sumpitnya bersiap untuk menyeduh mie itu sampai rata. Yuri yang melihat hal itu, hanya tersenyum lepas dan mengambil posisi duduk didepan gadis yang sudah kerasukan ini.

“Jadi?”

“apa tujuan mu datang kesini?”scat mat yuri to the point, sedangkan gadis yang ditanyai-nya itu berusaha sebiasa mungkin. Ia meletakan sumpitnya lagi, dan fokus menatap yuri.

“Aniyoo…hanya jalan-jalan ke pantai dan mendengar ada rumah makan terkenal disekitar sini..”kilahnya.

“Aku tahu kau sooyoung…”

“aish…ya!! Aku serius kwon yuwreeee~”

“siapa yang menyuruhmu kesini huh?”

“Kau…aishh jangan begitu dengan teman lama yul..”

“kau tak mungkin datang sejauh ini..hanya untuk makan mie ramyun di kedai-ku soo..you’re not typical person like that..”

“Huuuft..kau benar…tujuanku kesini karna yoona yang menyuruhku..”

Yuri menatapnya erat, ini masalah yang serius fikirnya. Menyangkut yoona adalah teman dekat krystal bahkan lebih dari ‘dekat’. sedangkan krystal merupakan adik jessica.  Dan jessica sedang mengalaami amnesia yang cukup parah. Terbesit harapan dikepala yuri bahwa jessica mengingat semuannya. Kenangan itu.

“Kau tahu kan? Betapa sibuknya yoona jika itu menyangkut krystal…tadi malam krystal menelfonnya, dan mengatakan bahwa jessica menangis”

“aishh…lalu yoona menyerahkan ini”gadis itu menunjukan kartu kredit berwarna biru tua. “Dan menyuruhku menemui..dengan berat hati dan karna kondisi uangku sedang tidak baik jadi aku terima tawaran kartu kredit ini…hahaha”

“Lalu apa yang dia inginkan?”

“Kembali. Kau kembali…”balas sooyoung dengan nada seriusnya.

“Never..”

“apa kau tak tahu jessica selalu menunggumu yuri..”

“Dia sudah menikah..”

“memang. Jadi kau diam saja disini megurus pelanganmu..yaa!! Dulu kau bilang kauu ingin mengambil resiko hidup bersamanya…tapi ap–”

“Itu dulu soo…duluu..kau tahu dia sekarang-”

“MENIKAHH???! AKU TAHUUUU KWONNNN!!”percakapan alot ini berhasil membuat semua mata di kedai ramyun ini menghadap kedua gadis yang saling menatap tajam dibangkunya.

“Pengecut..”tambah gadis itu dan menarik tasnya kasar meninggalkan tempat itu. Sedangkan yuri, ia masih mencoba menenangkan dirinya.

~~

“Baby…kau ada schedule lagi?”tanya namja yang memperhatikan istrinya sudah rapi di pagi hari.

“Kau baru saja pulang?dan pergi lagi?”

“Baby~”namja itu memegang pergelangan tangannya. “Kita bahkan belum melakukan…”

“Aku harus pergi..”jessica melangkahkan kakinya meninggalkan namja itu lagi.

“Iss gadis ini..aku sudah mendapatkan tanda tanganmu..tapi sayang jika tak mengambil hartamu sesungguhnya”gumam namja yang bernama kwon tyler itu.namja yang berstatus sebagai suami jessica jung, seorang desainer terkenal.

“Oennie…ini..”krystal menghadang jessica yang bersiap masuk ke dalam mobil ford putih miliknya.

“Igemoyaa?”gadis itu memperhatikan amplop putih itu. Sedikit menaikan alisnya. Binggung.

“Didalamnya ada alamat dan kartu  apartemen…datanglah kesana jika oennie punya waktu..”gadis itu menatap krystal heran.

“Sudah dulu ya oennie…yoona oennie akan menjemputku dalam 5 menit..bye”ia memberi sedikit pelukan hangat pada gadis yang tampak cantik dengan dress birunya pagi ini.

“Bye…”

~~

Didalam mobil jessica sibuk mendengarkan lagu-lagu ballad. Ia terbiasa dengan genre ini. Ntah sejak kapan dia menyukai musik ini. Yang pasti jauh sebelum kecelakan itu terjadi mungkin ia pengemar ballad songs.

“Huftt…traffic jam lagi”keluhnya. Ia menoleh kesamping kirinya. Matanya tertuju pada amplop putih yang diberikan krystal tadi pagi.

“Tidak ada salahnya mencoba…”ia memutar mobilnya ke kanan, keluar dari antrian traffic jam dan masuk kedalam persimpangan jalan.

“Hmm..itu dia..”gadis itu memberhentikan mobilnya. Ia turun dan mencoba membaca ulang alamat apartement mewah ini.

“Krystt…you give me a restroom huh?”gumamnya sambil tersenyum.

Jessica memasukan beberapa digit nomor untuk bisa masuk kedalam apartement presiden suit ini. Ntah apa yang ia rasakan, ia berjalan masuk ketengah ruangan. Ruangan ini tampak seperti ruangan privasy fikirnya. Rapi,nyaman, harum.namun matanya terhenti pada satu frame besar didekat ruang tamu minimalis. Foto dirinya dan seorang yang ia rindukan. Kwon yuri.

“Ba-bagaimana…bisaa…”tubuhnya bergetar, ia memiliki ruangan sebesar ini bersama kwon yuri. Perlahan jessica mulai melemah, namun ia tetap melanjutkan langkahnya lebih jauh. Memory-nya kini seperti berputar sangat cepat.bayangan yuri dimana-mana.

Tubuhnya membawanya masuk menuju balkon ruangan ini, udara menerpa wajahnya seakan dia pernah mengalaminya sebelumnya.

“Kenapa ini sangat familiar…”gumamnya.

“Kenapa yuri?”fikirnya lagi mengingat mereka adalah sesama yoeja. Namun yang ia rasakan malah sebaliknya.

Seorang wanita masuk dan tersenyum ketika mengetahui wangi apartemen ini masih sama seperti dulu. Cherry bollosom, wangi kesukaan jessica.

“Aku harus memberikan tips lebih untuk service yang mereka berikan heheh “gumamnya

Ia meletakan ranselnya di sofa dan berjalan menuju kamar utama, ia tersentak ketika melihat seorang gadis yang menikmati udara pagi menjelang siang itu dibalkon.

“Jessica?”tanyanya. Ia sedikit ragu melihat siluet yang tampak percis seperti jessica.

“Ah~ annyeong”jessica membungkuk ramah.

“Su..sudah berapa lama kau di sini sica-ya?”

“Nugu?”

“ah~ mianhae… Kwon taeyeon..”yoeja berkulit putih ini mengulurkan tangannya. “Sepupunya kwon yuri…senang bertemu denganmu (lagi)”tambahnya.

“Lagi?”

“ya..lagi…eumm maksudku kita terahkir bertemu ketika kau dan yuri…eumm”

“ketika?”

“kalian tunangan…”

“mwoyaa??”

Tbc

Haloowwww bakalan kelar-in ff ini secepatnya. Itu lagi ‘i wonder if you hurt’ dan ‘who you come from the halte’. Hihihi so maaf jika typo everywhereeee~

Terima kasih uda baca, i appreciated that. Sorry for latee..
*Peace out* ㅠㅠㅠ

Who you come from the halte [Part 2]

image

Part 2 : Beginning to know all secret

“Yul…bisakah kita break?” Namja itu sontak tidak jadi memotong daging steak yang sedang dinikmatinya. Ia melihat kewajah yeoja yang menemaninya selama 3 tahun ini.

“Akuu…akuu rasa untuk apa kita lanjutkan ini semua..”jessica melepaskan cincin kebanggaannya selama ini secara perlahan. Lalu meletakannya didepan piring steak yuri.

“Maafkan aku yul…jika aku…aku terlalu menyusahkan bagimu..”jessica menahan air matanya. Ini sudah batas kejenuhannya yang teramat dalam. Yuri masih tidak bergeming, ia masih menatap yeoja ini dengan ekspresi wajah yang datar.

“Hmm..baiklah…”yuri mengambil cincin itu dan memasukannya kedalam saku celana. “Makanlah makananmu..percuma saja kita kesini untuk membicarakan hal sepele itu..khaa..”yuri melanjutkan memotong steak-nya tadi. Sedangkan jessica melihatnya dengan tidak percaya.

“Kau bilang ini hal sepele yul? APA KAU TAHU YUL JANTUNG KU RASANYA MAU BERHENTI KETIKA MENGATAKAN ITU…”yuri terkejut dengan bentakan jessica. Ia sudah sampai di titik emosinya. “KAU BENAR BENAR BUKAN YUL YANG KUKENAL DULU…KHAA…TERIMA KASIH UNTUK DINNER SIALAN INI MR.KWON!!”

BRAK~

jessica menghentakan meja ketika dia ingin meninggalkan yuri. Semua mata tertuju ke mereka. Beberapa orang mengunakan smartphonenya untuk merekam kejadian tadi. Yuri masih menatap steaknya yang berhasil dia potong. ‘Aku baru saja ingin memberikan potongan ini padamu sica-yaa’ batin yul. Dia lalu meletakan garpu dan pisaunya. Selera makanannya hilang tiba-tiba.

“Unnie…kenapa kau berantakan sekali?”krystal terkejut mendapati kakaknya yang mabuk pada pukul 3 pagi. “Hikss..hikss..”krystal mencoba membopong badan jessica, namun kondisinya sendiri yang belum sembuh total membuatnya sedikit kesulitan. “Ahjummaaa….bantu akuu”

Jessica tertidur dikamarnya, sedangkan soojung masih memandang kakaknya yang ia tahu semenjak pacaran dengan yuri oppa, ia tak pernah menyentuh alkohol lagi. ‘Apa mereka bertengkar’fikirnya.

Drtt~ drt~

Yuri berusaha melawan rasa kantuknya. Ia mengambil i-phonenya yang terletak dimeja kecil dekat tempat tidurnya.

“Yoboseyo?”mata yuri masih terpejam, ia benar-benar ngantuk. “Ne?wae krystall?”Yuri memblalakan matanya. Ia langsung mengambil mantelnya.

“Oppa~ kalian kenapa? Apa unnie menyusahkanmu..”.

“Ani..kami hanya sedikit bertengkar..”bohong yuri.

“Oppa~ bisa menjaga unnie? Aku harus istirahat lagi. Besok aku harus melakukan serangkaian test kesehatan..”

“Ne…istirahatlah”yuri  mengambil posisi duduk disampingnya. Dia bukan milikku lagi. Aku hanya memandanginya sesekali kubelai rambutnya yang kecoklatan itu. Tampak seberkas air mata yang masih tersisa disisi matanya.

Jessica terbangun dari tidurnya. Ia masih merasakan efek pusing dari minuman yang dihabiskannya tadi malam.  “Sial…dimana midget sialan itu..”gerutu jessica sambil duduk diatas kasurnya dan memegang kepalanya.

“Sudah bangun?”suara itu menyadarkan jessica. “Yu..yu..yul…”balasnya terbata, namja itu tampak sudah rapi pagi ini. Dengan dasi birunya sangat matching dengan kemeja hitamnya.

“Aku sudah membuatkan bubur untukmu…hmm..jangan minum lagi miss jung..”jessica mengutuk dirinya. Ini bukan kemauannya. Ini semua gara-gara….

Flashback

“Aku benar-benar putus dengannyaa hiks hiks hikss..”

“cih..teruslah menangiss…menangislah..liat dirimu menyedihkan wanita bodoh..”

“YA! Kau tak tahu rasanya jatuh cintaaaa!!!”

“aku tahu…rasanya seperti kau…sering menangis hal hal yang bodoh..”jessica mengambil botol kelima wine anggur yang dipesannya. Ia meneguknya lagi dan kemudian merancau lagi.

“Apa yang salah denganku? Hiks hiks… apa aku jelek sekarang? Haruskah aku oprasi plastic?” Dia menarik kerah baju namja yang sedari tadi hanya duduk disampingnya dan mendengarkan keluhannya lebih dari 2 jam yang lalu. “Yaa!! Kim taeyeon..apa aku sudah tidak cantik lagi?”dia mabuk. Benar-benar mabuk. Walaupun begitu ia benar benar menangis ditengah omelan yang tidak jelas itu. “Kim taeyeonn…hikss..hiksss”wajah mereka kita sangat dekat. Taeyeon tidak bisa mempungkiri bahwa jantungnya berdegup kencang. Tiba-tiba jessica memeluknya dan menangis didadanya.

“KIM TAEYEONN…HIKS HIKSS WAEYOO??!!” Jessica kembali keposisi merancaunya. kini seisi bar menatap mereka karena suara jessica memang lebih kuat kali ini. jessica memukul dada taeyeon dengan tenaga yang mulai menurun akibat pengaruh 5 botol wine ditambah 1 gelas vodka.

“AKU MENCINTAINYAAA TAEYEON-YAA…YAA~ AKU HARUS BAGAIMANA~ RASANYA AKU INGIN MATI SAJAA~ KIM TAE–” taeyeon membungkam jessica dengan ciumannya. Ia mencium bibir jessica agar dia tenang. Namun entah mengapa taeyeon begitu bergairah malam ini. Ia mempererat pelukannya dengan jessica. Dipegangnya wajah mulus itu. Jessica yang setengah sadar itu mengikut alur permainannya. Dia melingkarkan tangannya dikepala taeyeon. Dan kini tangan taeyeon beralih kepinggangnya. Sesekali taeyeon berhenti dan mengecup bibir pink itu lagi dan lagi.

Taeyeon memberhentikan aksinya itu dan menyandarkan keningnya dan jessica. “Oke cukup…mari kita pulang” taeyeon memberikan beberapa won kepada bartender dan mengendong jessica keluar dari tempat itu.

Back to now

“SIALAAANN KIM TAEYEOONNN!!”jessica mengacak rambutnya dengan  frustasi. Ia mengingat kejadian malam tadi.

“Dengar? Dia memanggilku bukan?” Taeyeon kini berpapasan dengan yuri yang ingin keluar dari rumah kediaman jung sister itu.

“So..menyingkirlah…”yuri tidak bergeming, ia melihat tajam ke namja yang lebih rendah darinya. “Apa?”

“Kau yang membawanya ke bar huh?” Taeyeon merasa melayang karena kini yuri mengangkat kerah bajunya. Namun dia hanya tersenyum melihat yuri yang kini sudah siap melepaskan tinjuannya.

“Yuri…stoopped…”jessica yang masih memakai piyama tidurnya memisahkan taeyeon dan yuri. Melihat jessica yang lebih peduli ke taeyeon, yuri pun meninggalkan mereka.

“Cih..harusnya kau biarkan saja dia menghajarku..gadis bodoh”

Plak~

“Ya!! wae?”

Plak~ Plak~ Plak~

“YA! YA! YAKKK! Apa-apaan ini? Tindak penganiayaaan… aku akan melaporkanmu ke komnas HAM!”

“penganiayaan huh?” Jessica kemudian memberi pukulan lagi tepat dikepala taeyeon. “Kenapa kau menciumku tadi malam?”

“Kau yang menciumku..”balasnya santai. “Aku menyadarinya…kau menarik tanganku..kauu-” taeyeon sedikit memikirkan apa yang akan dikatakannya. “Sudahlah lupakan~ lagipula aku tak bernafsu menciummu malam itu..hanya menempel..”bohongnya, jessica memegang bibirnya dan menatap wajah taeyeon berulang kali.

“Ya! Aku tidak se-mesum yang kau kira!” Jessica tertawa mendengarkan perkataan taeyeon. Ia selalu tepat menebak fikiran jessica.

“Hahaha yasudah aku mandi dulu..kau tunggulah sebentar..”taeyeon hanya mengangguk. Memorynya kini terputar bagaimana kejadian tadi malam. Ia memang yang mencium jessica. Dan ia menikmatinya.

‘Aku tak boleh jatuh cinta padanya…tak boleh…”

taeyeon merasa mual menunggu jessica yang tidak turun-turun dari kamarnya. Ia merasa perlu menge-check jessica. “Apa dia tertidur lagi?cihhh..”gumamnya sambil menaiki satu demi satu tangga rumah minimalis ini.

“sica…”

klek~

“Terbuka sendiri…”bohong taeyeon. Dia lalu masuk ke kamar jessica. Ia melihat sekeliling masih banyak frame jessica dan yuri. Dan entah kenapa taeyeon merasa sedikit cemburu.

“Apa yang kau liat penguntit?”cibir jessica yang berdiri didepan pintu kamar mandi kamarnya. Dengan masih menggunakan handuk putih selutut. Dia menyilangkan tangannya.

“Aa-aa..aniyoo hanya melihat kau sudah siap apa belum..”ia membuang pandangannya agar otaknya berfikir jernih. Beberapa kali taeyeon menelan ludahnya sendiri. Mahkluk didepannya ini berhasil membuat kadar ke-byun-an nya naik 100%.

“Aku akan kebawah…”taeyeon berjalan menuju pintu. Ia tidak kuat kalau terus berada bersama wanita itu.

‘Hampir saja kepolosan ku direngut olehnya’ batin tae.ia tersenyum sendiri karna memikirkan hal-hal itu. 

Drtt~ drtt~ drtt~

One minutes later
From : Kim Yura

Jangan terlalu lama bermain…cepat kerjakan tugasmu dongsaeng-yaa..

Belum sempat taeyeon mengetik beberapa huruf di keypad nya. Pesan baru masuk lagi.

One minutes later
From:  Kim yura

Jangan berani menyentuhnya kim taeyeon-sii.. ingatlah seseorang sedang menunggumu…

‘Sial…gadis sialan ini’gumam taeyeon.

To: Kim yura

Yura…kumohon jangan menyakitinya.. aku akan segera selesaikan ini…

Sent

Tak perlu menunnggu lama. Notification kim taeyeon berbunyi lagi.

One minutes later
From: Kim yura

Bagus…petang nanti aku tunggu di seoul harbour..dengan atau tanpa..kau akan tahu resikonya kim taeyeon-yaa

‘Yatuhan maafkan aku’batin tae.

“Taeyeon…kajja~”jesicca ahkirnya selesai namun wajah kim taeyeon kembali binggung. “Kau…baik-baik saja?”

“Ah~ ne..ne aku baik baik saja.. kajja~”

TBC
See you next chapter..
Btw kim yura disini sebenarnya park yura *kakaknya chanyeol yang mirip yuri itu tuh* heheh
Thx for reading🐙🐙

Do you know me? [Sequel]

image

Terinspirasi penuh dengan lagunya davichi just two of us.. let’s read…
~~

“Keadaannya mulai memulih..” ucap namja yang memakai seragam putih berserta teleskop yang tergantung  dilehernya. di name tag nya terpapang namanya ‘dr.choi soo’

“Mungkin ada beberapa kendala di ingatannya saja…”mr.jung dan mrs.jung bersyukur atas itu. Kecelakan itu mungkin sudah merengut nyawa putri sulungnya jika saja yuri tak datang tepat waktu.

“Dimana aku?umm..nugu-yaa?”mata indah itu terbuka sangat sempurna. Tangannya masih berpegangan dengan tangan kiri yeoja yang sedari tadi menjaga tidurnya.

“Hmm…kwon yuri imida..apa kau merasa baikan?”sulit bagi yuri untuk menerima kenyataan bahwa seluruh memory jessica hilang.

“Ne..tapi kepalaku masih pusing..”ia memegang kepalanya dan tersenyum kepada yuri. ‘Senyuman itu..sudah hampir 2 bulan aku tak melihatnya..’ batin yuri.

“Unnieee~”soojung memeluknya erat, tampak raut binggung diwajah jessica. Namun ia membalas pelukan adiknya itu.

Mr.jung dan mrs.jung juga turut bahagia atas sadarnya jessica dari tidur panjangnya. Dan juga namja itu, ia datang hari ini setelah mendengar kabar bahwa jessica bangun dari komanya. Namja yang meninggalkan jessica demi menyelamatkan dirinya sendiri. Kwon Tyler.

“Sica sayang, kau sudah bagun?bogoshipooo baby~” ingin sekali yuri memberi pukulan kepadanya. Namja didepannya ini ber-acting layaknya ia adalah orang yang tidak bersalah atas semua kejadiaan ini.

“He’em..mr. jung, mrs.jung, kryst…saya pamit dulu…”yuri memutuskan untuk berpamitan daripada melihat drama korea memuakan yang ada dihadapannya sekarang.

“Ah~ ne………gomawo yuri~”mrs.jung memberi pelukannya kepada yuri. Ini sudah biasa. Mrs.jung sangat bersyukur jessica memiliki teman seperti yuri.

Yuri memutuskan untuk menge-check patah tulang lengan kanannya. Mumpung dia sedang berada dirumah sakit fikirnya.

“Masih parah miss kwon..anda harus menjalani beberapa operasi lagi..”. Iya. Operasi lagi, sudah kedua kalinya yuri menjalani operasinya dalam 2 bulan terahkir ini. Namun rekam medis masih menunjukan hal yang pasif. Patah tulang tebu yang dialaminya memang parah. Ia dipastikan cacat seumur hidup jika dioperasi ketiganya berjalan tidak mulus.

“Hmm..kamsamida semm~”yuri berpamitan setelah mendengar beberpa penjelasan dari dokter yang menanganinya. Walaupun begitu yuri tak pernah menyesali apa yang terjadi.

Flashback two month later..

Tabrakan beruntun terjadi dikawasan choongsan yang sangat padat di sore hari itu. ‘Sepertinya aku harus turun’feeling yuri benar. Ia melihat mobil ford merah milik jessica. Ia berlari kearah mobil itu. Dan mendapati tyler yang digopong keluar dari mobil yang mulai berasap itu.

“Dimana jessica!!”tanyanya menguncang tubuh tyler yang sedikit kurang sadar akibat benturan keras itu. “Ntahlah..”jawabnya enteng, namun yuri tidak kehabisan akal, walaupun beberapa polisi melarang untuk mendekati mobil-mobil yang sudah tak berbentuk itu. Yuri tetap nekat, ditrobos nya police line yang ada. Ini sungguh hal yang heroik dan jarang seorang yeoja melakukan ini.

“Sica~”lirihnya melihat jessica yang sudah tak sadarkan diri didalam mobil yang terbalik itu. Kaca mobil nya belum pecah. Dengan sekali tumbukan kaca itu pecah. Yuri berusaha mengeluarkan jessica.

Bensin yang bertaburan dimana-mana membuat nyawa yuri kini sangat terancam. Ia harus sesegera mungkin mengeluarkan jessica.

Ditariknya jessica dari sudut kaca yang dipecahkannya tadi. Dan dia berhasil mendapatkan. Namun disatu sisi lengan kanannya tertimpa bagian mobil yang jatuh tiba-tiba. Yuri berusaha mengeluarkan lengannya. Namun usaha begitu sulit terlebih ia harus menahan tubuh jessica pada bagian kiri tangannya. Dia mengeluarkan seluruh tenaganya dan ia berhasil menarik lengannya keluar. Para petugas yang melihat kejadiaan itu masih tidak berani mendekat dan menolong. Itu karena bensin dari mobil-mobil itu masih banyak diarea tersebut.

Yuri mengendong jessica dengan kedua tangannya. Sejenak rasa sakit dilengan kanannya terasa hilang. Ini karena difikirannya hanya ada jessica.

Back to now…

Jessica ahkirnya pulang ke villa pribadi miliknya. Suasana rumah jung kini sedikit ceria. Ia melihat tiap sisi dari rumah berarsitektur klasik itu.

“Oeniie~ kajja lihat kamarmu..”jessica hanya mengangguk dan mengikuti krystal. Ia bahkan tak mengingat apapun tentang rumah ini.

“Taraaaaa…. welcome to ur bestt room unniee..”krystal merentangkan kedua tangannya, jessica yang melihat itu hanya bisa  tekekeh melihat kelakuan adik semata wayangnya itu.

Ia mengalihkan pandangannya ke balkon kamarnya yang didominasi warna putih itu. Digesernya pintu kaca itu. Krystal hanya mengawasinya dari dalam. Krystal tahu ia pasti merindukan balkon itu.

“Ini sangat familiar~”gumamnya lalu dia mendongak kearah depan. Sebuah kamar yang memiliki balkon. Sama seperti kamarnya. Rumah tetangganya itu juga sangat familiar bagi jessica. Namun ia tak bisa mengingat banyak.

“Unnie…dulu sering berbicara dengan yuri unnie dari sini..”

“mwo??” Tanyanya kaget. Apa yuri yang dimaksud krystal adalah yuri yang ada dihari dimana ia bangun.

“Ne..”krystal menatap balkon dihadapannya. “Dulu unnie sering memanggil yuri unnie dari sini..hahah suara unnie yang seperti dolpin itu berhasil membuatnya terganggu dihari libur..”jessica melihat krystal yang begitu tahu tentang hubungannya yuri dan dirinya.

“Dimana yuri berkerja?”

“Oh? yuri unnie palingan mengurus coffee shopnya”balas krystal, tanpa basa basi jessica langsung pergi meninggalkan krystal. Ia harus mengetahui semuannya.

Yeoja dengan rambut hitam lurus itu sedang berbicara dengan beberapa costumers. Senyumannya yang khas dan tawanya sangat mendominasi pembicaraan itu. Jessica memberanikan diri untuk masuk kedalam cafe yang bernuansa french. Ia memilih duduk dibangku bernomor 14, tepat strategis untuk menikmati udara segar dari pepohonan disekitar cafe ini.

“Noona..”pelayan itu terdiam ketika jessica menatap matanya. “Omo…noona jung..ap-appa kabar?” Pelayan itu memberi hormatnya kepada jessica. Jessica hanya tersenyum “baik~………uhmm beri aku satu coffee yang sering kuminum dulu..”pelayan itu mengerti. Choco coffeelate dengan sedikit gula, dan satu es batu kecil didalamnya.

Jessica menatap coffee itu. Ia berusaha mengingatnya. “Noona…apa perlu saya panggilakan miss yuri?”tanyanya. Dan berhasil menghapus lamunannya.

“Ah~ne jika boleh..”pelayan itu kemudian memberi semacam kode dan dimengerti oleh yuri yang sedari tadi melayani beberapa pelanggan juga.

“Ne~ ada apa nic–“yuri terdiam, melihat yeoja yang ada dihadapannya beserta coffee kesukaannya.

“Ah~anyyeongghaseo yuri-sii..bisa menemani ku disini? Ada yang ingin kutanyakan..”
yuri kemudian duduk dihadapan jessica. Kini mereka terdiam untuk beberapa saat.

“Ini miss kwon… coffee untukmu..”pelayan itu membawa americano coffelate untuk yuri. Jessica memandang gelas itu. Ia merasa tidak asing dengan semua ini.

“Jadi? Apa yang ingin anda tanyakan?”yuri berusaha seramah mungkin.

“Ah~ hmmm begini…hmm…ada apa dengan tanganmu yuri?”pandangan jessica terfokus pada tangan kanan yuri yang dibalut.

“Oh…hmm..ini…hmm…aku terjatuh..”bohongnya.

“Oh..oh iya yuri kenapa kita tidak meminum coffee ini..”tanya jessica.

“Oh iya…ne mari minum..”jessica memegang cangkir putih itu lalu meminumnya. Sedangkan yuri? dia masih berusaha mengangkat gelas itu dengan tangan kirinya. Tangannya bergetar, tidak biasanya dia mengalami hal ini.

“Yuri are you okey?”

“Ne..aku baik-baik saja..”yuri masih berusaha mengangkat cangkir putih itu namun sayang coffee itu malah tumpah.

“Oh my god..yul..”jessica kemudian berpindah duduk kesebelah yuri. Ia membersihkan tumpahan coffee itu dengan tisu. Namun sedetik kemudian tangan dan mata mereka bertemu.

‘Bongoshipoo sica-yaa’batin yuri.

“Ah~mianhae..”jessica melepaskan pandangan dan juga tangannya dari yuri. Ia kemudian berpindah lagi ketempat duduknya.

Yuri melihat kejari manis jessica. Cincin belian itu masih melekat disana. Ia teringat saat itu sica merengek minta dibelikan cincin apa saja di salah satu pusat perbelanjaan digangnam.

“Apa kau tahu ini cincin apa yul?”

“ah~ itu..eumm aku tidak tahu..”jessica hanya mengangguk. Ia binggung perasaannya selalu bertolak belakang untuk melepaskan cincin ini.

“Aku tak tahu yul..aku rasa semua yang kulalui sangat familiar denganmu..cih..apa aku gila karena tabrakan itu..”jessica tertawa kecil karena pernyataan jujurnya itu. Yuri hanya bisa menunduk. Ingin sekali ia berkata bahwa selama ini mereka adalah pasangan. Namun apa yang akan terjadi jika jessica tahu yang sebenarnya. Yuri dan dirinya adalah yeoja dan hal itu tak mungkin.

“Yul..aku akan menikah dengannya..”ucap jessica dan berhasil mematahkan hati yuri untuk kesekian kalinya.

“Aa- ..aap-..aapa? Chukaeyo..”balas yuri dengan senyum terpaksanya. Yuri memberanikan dirinya untuk memegang tangan jessica.

“Sica..berjanjilah padaku kau akan bahagia seperti ini terus dan terus..hiduplah dengannya..aku..hmm…lupakan”jessica memiringkan kepalanya. Binggung dengan kalimat terahkir yuri.

“Ya~~ kenapa berkata seperti itu..ishh..”jessica mempout bibirnya. Hal yang sama yang sering ia lakukan ketika yuri membuatnya kesal.

Kini semuanya terasa hilang. Perlahan tapi pasti hati jessica benar-benar menghilangkan nama yuri dan begitupun ingatannya.
Hari ini adalah pernikahan jessica, dan jessica berharap yuri datang. Ia melihat para hadirin yang hadir namun tak ada satupun yuri disana.

“Noona jung..ini bingkisan dari noona kwon..dia minta maaf karna tak bisa hadir”

“oh begitu..awas kau kwon..kau sudah berjanji padaku..ishh..”jessica mengambil kado itu dan membukannya. Sebuah scrapbook beserta cincin yang sama yang dipakai jessica.

Jessica membuka lembar demi lembar scrapbook. Semua berisi tentang dirinya dan yuri. Itu tulisan tangan jessica, scrapbook ini adalah kado ulang tahun yuri dari jessica. Perlahan air matanya jatuh, kini ia tahu apa yang terjadi. Mengapa dia lebih merasa nyaman ketika bersama yuri daripada tyler.

“Apa semua ini sudah terlambat..”batinnya.

TBC
Sebenarnya mau buat one shoot cuma ribet ah..😜
Thx for evryone who read my wrote..
Siders terima kasih..kalian membuat traffic lagi. Gapapa kok gak komen, uda dibaca aja uda bersyukur banget heheh thx youu^^

Who you come from the halte [Part 1]

image

Part 1 : First meet you

Seorang yeoja sedang menunggu seseorang di bangku halte bus. Udara dingin malam itu tak menyurutkannya untuk berhenti menunggu.

“Kau keteraluan yul..”butir demi butir air matanya kini turun membasahi parasnya. Sesekali diusapnya air matanya dengan tangannya. Ia terduduk dan melihat jam tangannya (lagi) yang sudah menunjukan pukul 10 malam.

“Aku tahu kau berbohong lagi yul..”gumamnya.

“Nonna..stt..nonna..”beberapa laki-laki mengenakan baju hitam dan dandan ala gangster perlahan mendekati jessica. Namun tidak digubris sama sekali oleh gadis berambut blonde ini.

“Hey~ ayolah bermain bersama kami saja..ayolahh nonna manis~..”mereka meraih tangan jessica. Jessica meronta namun tetap saja tenaganya kalah dengan mereka.

“Lepaskan..”para penjahat itu menoleh ke arah suara itu. Namun setelah melihat suara siapa itu. Mereka lari meninggalkan jessica dengan ekspresi yang sangat ketakutan.

“Ternyata preman sialan itu takut dengan namja cute sepertimu…heheh”celoteh jessica asal, sedangkan namja yang dibicarakannya tadi hanya duduk dibangku halte dan menghiraukannya.

“Gomawo…”namja itu menoleh kearahnya. “Aku jessica..kau?”

“Taeyeon.. kim taeyeon..”

“Ah…”jessica menganggukan kepalanya.

Heningg~

“Apa yang membuat yeoja sepertimu menunggu dihalte di jam seperti ini?” Jessica terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan namja cuek ini.

“Aa-.. aak-..aku menunggu seseorang..”

“pacar?”

“Ne..ne…hehehee…”

“Pulanglah. Dia takkan datang.”dia beranjak dari tempat duduknya meninggalkan jessica.

“Dia akan datang!! Aku yakin itu!!”teriak jessica karna jarak mereka sudah cukup jauh sekarang. Sedangkan namja itu hanya mengelengkan kepalanya. Wanita-bodoh-untuk-apa-kau-menunggu-sesuatu-yang-tak-pasti.

Jessica mulai sedikit khawatir, ini sudah tengah malam. Fikirannya kacau. Ditambah suasana disekitar halte yang suram.
“Sudah kubilang dia takkan datang.” Namja itu kembali sambil membawa soup box dan segelas minuman soda.

“Makanlah..”jessica melihat kemata namja itu. Mencari tahu apa dia benar-benar tulus memberikan ini.

“Tenanglah. Makanan ini tak kuberi obat tidur” tepat. Itu yang jessica fikirkan dari tadi. Bagaimana pun namja itu baru dikenalnya 15 menit yang lalu. Wajar dia curiga.

“Gomawo taeyeon-sii..”namja itu mengambil posisi duduk disebelahnya dan menatap lurus kedepan.

“Kau wanita bodoh..”jessica tersedak mendengar pernyataan namja cuek itu.

“Yaa!! isshh..”jessica memukul lengan namja itu. Namja itu terkejut, baru kali ini ada yoeja yang berani memukul lengannya.

“Aku bukan bodoh..ini karna aku mencintainya. Apa kau pernah mencintai seseorang?”

“Cih..untuk apa mencintai seseorang tapi dia sendiri tak mencintaaimu..”

“Yaaa!!!! Dia mencintaiku!”

“Darimana kau tahu?”

“Dia mengatakannya setiap hari jika bertemu..”

“Bodoh. Mencintai itu bukan karna dia mengucapkan ‘i love you’ setiap hari. Kalau dia mencintaimu…dia tak mungkin membiarkan menunggumu seperti ini..”

“dia pasti datang”kilah jessica sambil menatap layar i-phonenya. Ia menunggu message dari yuri. Namun nihil.

“Ayo kuantar kau pulang gadis bodoh..tak seharusnya kau menunggunyaa..”jessica terkejut dengan tarikan tangan taeyeon. Tapi apa boleh buat, taeyeon benar.

mereka berjalan tanpa ada satu kata pun keluar diantara mereka. Mereka masih sibuk dengan fikirannya masing-masing. Hingga mereka sampai disebuah rumah mewah bernuasa klasik.

“Bagaimana kau tahu ini rumahku? Kau…penguntit huh?” Taeyeon menatapnya lalu mengelengkan kepalanya lagi.

“Gadis bodoh…”

“yaaaaaa!!!! berhenti mengatakanku gadis bodoh!!”berang jessica. Taeyeon menaikan sedikit alisnya sedikit heran.

“Masuklah..dan selamat malam jung..”jessica menghela nafasnya. Namja itu berlalu begitu saja dan meninggalkannya.

“GOOOOMAAAWWOOOO!!”teriak jessica bagaimanapun taeyeon banyak menolongnya hari ini. Sedangkan namja itu hanya tersenyum kecil mendengar suara itu.

Kwon company

“Apa semuanya sudah siap?”tanya yul memastikan team presentasi nya tak melewatkan sekecil apapun untuk meeting siang ini.

“Sepertinya sudah semua..”balas soo yang notaben nya adalah anak buah yuri. Hyo, sunny,seohyun,dan yoona berada disatu team yang sama.

“Oke..let’s we show up for them..”yul menyemagati para rekan kerjanya.

“Oh god~ aku takut…”ucap seo yang duduk disebelah yonna dan hyo. “Gwenchana..”namja berambut pirang menenangkannya. Hyoyeon memang menyukai seohyun dari dulu. Namun sayang, seo lebih mengharapkan yonna.

Beberapa perwakilan dan pimpinan company lainnya memasuki ruangan meeting. Yuri tampak merapikan sedikit dasinya dan menghela nafas berkali-kali. Ia memberi wink ke rekan kerjanya untuk memberi hormat untuk para tamu.

“Anyyeonghaseo yuri imidaa…dan ini team kwon crop..sooyoung,sunny, yoona,seo,dan hyoyeon…”mereka membungkukan badannya dan dibalas bungkukan dari para tamu.

“Oke mari kita mulai perencanaan proyek mall ini..” yuri mulai berdiri untuk menyampaikan beberapa gagasan yang telah dibuatnya bersama team.

“Mian aku terlambat..”

“nuguu?”koreksi yul yang melihat namja putih yang tidak tinggi darinya masuk dan meminta maaf.

“Kim taeyeon imida…dari perusahan kim company” yuri tercengang. Ia tahu sepak terjang kim company yang mana merupakan rivalnya.

“Mian aku terlambat~” lagi. Kali ini seorang yeoja.

“Ah miss jung..tidak apa-apa kita baru mulai kok..”beberapa pimpinan perusahan lainnya terpesona melihat kecantikan seorang jessica. Yang notaben nya seorang desainer terkenal di seoul maupun china dan juga ia adalah anak sulung dari jung company. Hari ini dia hanya mewakili karna krystal sedang sakit.

Beberapa namja berusaha mendekati bangkunya ke jessica. Mereka malah lebih fokus ke jessica. Daripada apa yang dijelaskan yuri.

“Kita istirahat dulu..”ucap yuri dan beberapa orang didalam ruangan setuju.

“Mrs.jessie ingin makan dengan ku?”

“tidak. Denganku saja, aku tahu tempat terbaik disini..”

“Minggir…dia sudah punya janji denganku..”tiba-tiba taeyeon menarik jessica dari kerumunan pria hidung belang itu. Yuri terkejut melihatnya. Sejak kapan jessica kenal dengan anak sulungnya kim company.

“Kaa..kaa..kauu?”

“Wae?”

“Bagaimana kau bisa berada disini?”

“Aku hanya mendengarkan omong kosong pacarmu..”

“Yaaa~ darimana kau tahu dia pacarku?”

“gadis bodoh…”

“lagi? kauu!! Sudah kubilang jangan memanggilku seperti itu..” jessica memukul lengan tae berkali-kali.

“Arrasoo…arrasoo..”tae memengang tangan jessica agar tak memukulnya lagi. Namun disaat seperti itu, yuri menghampiri mereka.

“Oh. Pacar barumu miss jung?” Cibirnya.

“Aniyaa..yul aku…akk..aku bisa jelaskan..”jessica menghempaskan tangan taeyeon dari berjalan mendekati yuri.

“Berhenti disitu wanita jalang…kau murahan..” langkah jessica terhenti. Ini bukan pertama yuri berkata kasar padanya. Bahkan yuri pernah menamparnya.

“Ne? Dia memang murahan. Tapi dia tidak pernah tidur dengan laki-laki bayaran. Seperti mu yang tidur dengan wanita bayaran”balas taeyeon dengan santainya. Jessica menatap taeyeon dengan tatapan what-the-hell-

Yuri menghentikan langkahnya dan kembali melihat kearah jessica. Ia menarik tangan jessica kasar. Namun ditepis taeyeon.

“Jangan ikut campur..”

“aku berhak ikut campur..”

“Cih..bajingan ini..aku pacarnya dan kau siapa huh?”

“aku?… calon ayah dari anak yang dikandung jessica..”

“Mwo??!!”kedua pasangan ini menoleh kearah taeyeon. Pernyataan taeyeon tadi membuat jessica dan yuri menatapnya tajam.

“Ya~kim tae sejak kapa–“taeyeon mengenggam tangan jessica dan menariknya menjauhi yuri. Yuri hanya melihat kepergian mereka. Fikirannya kini kacau.

“Kauu!!yaaa!!!sialaannn!! kau ingin membuatku putus dengannyaa!!”jessica memberi beberapa pukulan kelengan taeyeon.ia tak peduli kini banyak mata tertuju kearah mereka. Selain karena mereka berada ditempat strategis yaitu di  depan kantor kwon corp. Jessica juga mengeluarkan suara yang cukup kuat. Tae mengentikannya dengan sekali pegangan. Laki-laki itu mengenggam tangan jessica agar dia berhenti memukulinya.

“Mwo?!apa kau takut huh?”ancaman taeyeon sungguh membuat jessica takut. Pasalnya kini tubuh jessica bersender di tiang penahan gedung dan tubuh taeyeon yang cukup dekat dengannya.

“Arrasooo…”jessica menolak sedikit tubuh namja yang tingginya hanya beda 2 cm dengannya. Perlahan airmata jessica takut. Ia sangat mencintai yul. Taeyeon yang semula membuang pandangannya. Kini beralih menatap yeoja yang menyender ditiang sambil menutup matanya. Ia tahu jessica sedang menangis.

“Khaa…ayo kita makan siang..”tae menarik tangan jessica. Ia tak peduli dengan perasaan jessica saat ini. Jessica mengapus air matanya saat beberapa makanan sudah tersusun rapi.

“Wae?tak ingin makan..yasudah aku makan semuanya..”taeyeon menarik piring jessica namun ditahan oleh tangan lembut itu.

“Ishh..aku lapar..jangan ambil bagianku.. mahkluk aneh..”taeyeon langsung mengerti dan sedikit lega dengan ekspresi kelaparan jessica.
Ia tesenyum.

Mereka berjalan berdampingan menuju ruang meeting lagi. Sesekali taeyeon menjail jessica dengan menariknya sehingga dia hampir terjatuh karena hells yang dipakainya terlalu tinggi. “Sialann kau kimmm!!!” Taeyeon menyukai makian itu.

Yuri sedikit membuang wajahnya ketika mereka berdua masuk dan duduk bersebelahan. Mereka tampak lebih akrab namun tidak kehilangan sifat dingin yang dimiliki mereka.

“He’em..kita mulai lagi persentasi kita..” kini yuri kembali ke sifat awalnya. Penuh karisma saat menyampaikan ide demi ide yang telah ia rancang. Jessica hanya memandanginya. Fikirannya bukan terfokus pada apa yang disampaikan yul. Tapi…ia merasa yul yang sekarang bukanlah yul yang dikenalnya dulu. Matanya menahan air mata yang ingin keluar ketika melihat yul beberapa kali tersenyum pada para tamu namun tidak pada dirinya. Ia merindukan senyuman itu juga. namun hal yang bodoh jika mengharap senyum itu untuknya. Dipandangnya lagi cincin tunangan yang diberikan yul pada perayaan valentine 2 tahun lalu.

“So..what do you agree with us, mrs.jung?” Jessica terbangun dari lamunannya ketika suara yang begitu familiar itu menghujamnya.

“I-..i’m agree mr-..mr kwon”gugup?tidak. Jessica lebih merasa takut. itu terlihat jelas dari kegelisahannya dan ia tak pernah ingin menatap wajah yul.

“So how about you, mr kim?”

“me? Aku rasa banyak yang mesti diperbaiki…mulai dari ide mu yang ingin membuat mall modern. Hey..lihatlah  dikorea sudah banyak yang menggunakan mall modern. Buat suatu yang beda… seperti..hmm..uhmm..tradisional mall, dimana kesan modern,nature,dan khas korea ada didalamnya…pengujung bisa belajar tentang korea dan juga menikamati suasana mall yang alami namun modern..”sungguh suatu yang tak diduga. Beberapa pimpinan bertepuk tangan dengan ide cemerlang yang asal dari seorang kim taeyeon. Bahkan team kwon crop memberikan tepuk tangannya terhadap putra tunggal kim corp itu.

“Oh jadi menurut mu harus begitu…baiklah mr.kim idemu saya terima…”taeyeon melirik jessica seolah-olah ingin berkata lihatkan-aku-lebih-bagus-dari-pacar-berengsekmu.

Meetingpun selesai. Jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Meeting yang alot.
Taeyeon keluar begitu saja. Seolah iya tak mengenal sica. Sifat cueknya kambuh lagi. Jessica hanya menggelengkan kepalanya. Dan menyusun beberapa file yang akan dibawanya pulang.

“Nonna~ bisa berikan ini ke krystal?”namja cute yang notabennya memang pacarnya krystal itu memberikan bungkusan dengan warna putih ke jessica.

“Ne, yoong..”senyum jessica dan beberapa orang meninggalkan ruangan tersebut dan menyisakan yuri dan jessica.

“Yull..”jessica membuka suara bagaimanapun ia ingin menyelesaikan permasalahan tadi siang. “Hmm? Wae?”balasnya datar. Tidak ada ekspresi berlebih, yuri masih fokus menyusun kertas-kertas diatas meja.

“Tadi siang..mr.kim hanya bercanda..dia sedikit depresi..”yuri melihat kearahnya. Jessica kembali menunduk, ia masih takut melihat wajah yuri yang makin hari makin terlihat kejam. “Bukan masalah..kau.. pulanglah..”yuri melewati jessica, tidak mengajaknya untuk pulang ataupun basi-basi sebelumnya.

Jessica menghela nafasnya beberapa kali. Dan beberapa terkejutnya dia melihat tae yang menunggunya.

“Ya! Gadis bodoh…lama sekali..aku laparrr”dia menarik tangan jessica namun ditepis oleh jessica. “Wae?”tanyanya. “Aku dijemput..”alasan jessica padahal tadi supirnya memberi massage bahwa ia tak bisa menjemput karena harus membawa krystal untuk check up.

“Jangan membohongiku..”taeyeon memakai helmnya dan memberikan helm satunya ke jessica. Namun ditepis lagi. “Taee..sungguh aku bisa pulang sendiri..”taeyeon hanya menaikan bahunya, menghela nafasnya dan melajukan sepeda motornya menjauh dari jessica.

“Yul…bisakah?”belum lagi jessica menyelesaikan ucapannya. “Maaf sica..pulanglah dengan taxi..oh? Kau tak punya uang?”yuri merogoh koceknya untuk mengambil dompet levis hitamnya. “Ani..aku punya uang yul..”yuri terdiam, ini hal paling menyinggungkan. Bagaimana bisa seorang yuri meremehkan jessica jung, desainer terkenal dan itu masalah uang. Jessica berjalan menjauhi yuri. Yuri hanya menatapnya dan kembali ke dalam mobil. Ia benar-benar tak punya hati.

“Nonna..unniee…ingin kuantar pulang?”mobil yoong berada tepat disebelah jessica. Yuri mengamati mereka dengan tatapan tidak percaya. “Ani…yoong pulanglah…bukankah kau mau menge-check krystal?”

“Ahh nonna..aku bisa mengantarmu lebih dulu..”tawaran yoong dibalas oleh penolakan dari jessica. Sedetik kemudian yoong menyadari bahwa yuri mengamati mereka. Bahkan mobilnya terhalang dengan mobil yoong. “Ohmm..yasudah hati-hati nonna..jika ada apa-apa telfon aku..”jessica hanya membalas senyuman dan mobil yoong pun berlalu. Ketika mobil yuri ingin melewatinya. Jessica lebih memilih menunduk. Yuri sedikit iba dengannya. ‘Apa dia benar-benar tak ada yang menjemput..’batin yul.

Taeyeon datang lagi. ‘Gadis bodoh tetaplah bodoh’batin nya.

“Sudah kubilang jangan berbohong..kajja~..”taeyeon menyerahkan helmnya ke arah jessica. Ini bukan saatnya untuk menolak. Sudah jam 11 malam dan tak ada taxi yang lewat. Jessica langsung naik keboncengan.

“Selain bodoh..kau keras kepala juga..”gumam laki-laki yang kini melajukan sepeda motor kawasaki keluaran tahun 2002 itu. Jessica sangat menikmati deburan angin malam dan hangatnya tubuh taeyeon malam itu. Taeyeon hanya tersenyum kecil. Baru kali ini dia membonceng seorang yeoja tentunya.

“Apa kau buru-buru pulang jessica-sii?”

“ani..waeyo?”

“Aku akan mengajakmu berkeliling sebentar..”namja lalu memutar arah, ia melewati jembatan dan berhenti dipinggiran sungai han yang terkenal itu.

“Sudah lama aku tidak kesini..jadi temani aku arrachi?”jessica hanya mengangguk dan ikut berjalan menikmati udara malam itu.

Mereka kini duduk dideretan bangku yang ada di pinggiran sungai. “Jadi…biar aku tebak, kau sudah melakukan itu dengannya?”jessica membelalakan matanya, pertanyaan bodoh macam apa itu.

“Yaaa!! Kau kira aku semurah itu..”

“Kulihat kau mencintainyaa tapi dia tidak..”

“Dia? Uhmm..entahlah..”suasana hati jessica kembali sendu.

“Kalian perlu putus..”balas namja cute itu dengan senyum yang menurut jessica sangat jarang dilihatnya.

‘Tae benar…’batin jessica.

TBC
Thx for readingg…
Hahah maaf kalau judulnya plagiat yaaa *peace*

See you next chapter…🐙🐙🐙

Ending of proposal

image

Normal pov

 
Udara kota seoul malam ini sungguh mencekam, beberapa dari penduduk kota memutuskan untuk tidak beraktivitas. Kecelakaan terburuk yang terjadi dalam sejarah kota seoul ini membuat sebagian besar masyarakat seoul shock. Kapal sewol yang membawa sebagian besar murid kelas 3 seoul nation ini karam diperairan pulau jindo. Tujuan kapal sewol ini sebenarnya yaitu pulau jeju. Pulau indah diselatan korea, yang juga merupakan tujuan wisata para murid kelas 3 seoul nation yang baru saja menyelesaikan final exam.

One week later…
9 april 2014

Seorang gadis blonde yang memakai seragam seoul nation tampak asyik mengobrol dengan gadis mungil, dan gadis ber-eye smile dilorong kelas. Mereka terkenal dengan high class nya. Siapa yang tak tahu mereka. Kaya, cantik, feminim sungguh ciptaan yang sempurna.

“Jess.. 4 hari lagi final exam, kau belum melihat jadwal belajar kelompok?”tiffanny, membuka suaranya. Ia sedikit khawatir.

“For what? Aku bisa belajar sendiri..”balas yeoja blonde dengan santai. Bahkan acuh.

“Are you crazy? I know u ar a smart, but…think again.. setidaknya kau membantu mereka yang hmm…ya begitulah…”sunny membujuk temannya yang keras kepala ini. Ia bahkan tahu jessica tak memerlukan kelompok itu. Namun ada alasan lain yang mendorong sunny untuk membujuknya.

“Oke..oke…stopped..aku akan melihat jadwalku..arrachi?” Jessica menatap kedua sahabatnya itu. Dan hanya dibalas anggukan dari sunny dan tiffanny.

Mengesalkan…sungguh sangat mengesalkan.. kalau bukan karna sunny dan tiffanny…aku tak mau berjalan sejauh ini menuju mading sekolah…sial…

Jessica mengomel pelan selama berjalan menuju mading sekolah yang terletak didekat perpus. Beberapa namja yang dilewatinya beracting sebaik mungkin. Mereka berharap jessica melihat kearahnya. Namun sayang hal itu gagal.

“Oke…let me see…”jessica memainkan telunjuknya kederetan nama yang ada di mading. Ia mencari namanya.

“Ini..” ia berhasil menemukannya. “Yonna, sooyoung, hyoyeon, yuri, jessica…” ia membacanya dan sedetik kemudian. “YAA!!siapa yang membuat kelompok belajar ini!!!”teriaknya.
“Aku… kenapa cuma aku wanita disitu.. dan aishhh… mereka yonna, hyo,soo anak basket menyebalkan dan kwon yuri? Ketua osis sok paling sempurna aishh…”jessica mengacak rambutnya. “seseorang telah memanipulasi data ini..aku yakin” seseorang melihatnya dari tadi. Ia memperhatikan jessica yang mengomel tidak jelas. Namja tanned itu berdiri disebelah jessica yang masih saja mengutuk jadwal kelompok belajar itu.

“Terima saja..”

“Yaa!! Apa katamu?”jessica menoleh kearah suara itu.

“Bukankah asyik jika kau sendiri wanita disitu..lagipula…”namja ini memberi jeda disela pernyataannya. “Kau pintar dan ajarkan kami hahaha…” namja itu sedikit memberikan wink kearah jessica.

“Yayaya!! Kwon yul..sayangnya aku tak mau satu kelompok dengan rival ku..” balas jessica sambil menyilangkan tangannya.

“Kau harus menerimanya..dan..”yuri melihat sekilas jadwal itu. “Nanti malam kami akan kerumahmu..karna kau ketua kami..see you later leader sica..hahaha” jessica tersadar, ia melihat jadwal itu lebih detail lagi.

“Omo!!! Aku bisa gilaaa…” suara frustasi perlahan keluar dari bibir jessica. Sunny dan tiffanny yang melihat itu segera mendekati jessica. Mereka hanya mengelus punggung jessica. Tidak berani komentar disaat seperti ini.

Keempat namja cute sedang bercengkrama di depan gerbang sekolah. Ini sudah pukul 6 sore dan para siswa sudah diperbolehkan pulang.

“Kau tahu kwon ini hal terburuk daripada penolakan seohyun terhadap proposal cintaku…”kesal yonna.

“he’em..ini lebih parah daripada sunny menolakku..”

“dan nicolee yang diungsikan jessica agar tak berdekatan dengannku…aku benci yeoja itu..”hyo mengungkapkan dengan nada yang kecewa.

Yuri tersenyum tipis, ia mendengar keluhan ketiga  temannya itu. Ia mengerti namun ia juga tidak menolak jika satu kelompok dengan jessica. Rivalnya selama tiga  tahun di seoul nation.

“Let me ask something..” yonna menatap yuri tajam.
“Kenapa kau menerima jadwal ini? bukankah dia rivalmu? dia selalu mengalahkan mu kwon dibidang akademik..padahal aku tahu…kau…”

“aniyo..dia memang lebih pintar dari ku..”balas yuri santai.

“Aku rasa…” kini giliran soo yang menatap tajam kearahnya “kau..menyukainya..hahaha” kalimat soo ini berhasil membuat keempat namja ini tertawa.

“Ehem..”deheman seseorang ini menghentikan kesenangan 4 namja itu. Yonna, soo, dan hyo terdiam membisu. Bagaimana pun mereka hanya berani dibelakang yoeja blonde ini.

“Kajja..” yuri bersiap dengan sepedanya. dan begitupun yonna, soo, dan hyo.

“Oke..sekarang aku yang jalan sendiri..kalian akan naik itu huh?”

“jadi harus bagaimana?” yonna menyikut soo yang tidak sengaja mengatakan hal seperti itu. Ditambah nada soo yang cukup tinggi.

“Arraso..sudah jalanlah..kalian tahu rumahku..bilang saja kalian akan belajar kelompok denganku..ahjumma lee nanti akan membukakan pintu untuk kalian..” jessica berjalan mendahului mereka. Ia tak peduli. Sungguh gadis yang mandiri. Orangtuanya kaya namun dia memilih jalan kaki, karna menurutnya rumahnya tidak terlalu jauh.

“Sudah kalian duluanlah..”yuri mengintruksi ketiga sahabatnya.

Yuri turun dari sepeda bmx hitam kesayangannya. Ia menyamakan langkahnya dengan jessica.

“Ka..ka..kauu…”

“Hmm..terlalu berbahaya bagi seorang yeoja untuk berjalan selarut ini bukan?” Tanya yuri yang tetap memandang lurus kedepan.

Jessica tak berbicara apapun selama perjalanan itu. Ia diam. Begitupun yuri. Mereka larut dalam pemikiran masing-masing.

“Masuklah…”jessica membukakan pagar rumahnya. Mempersilahkan yuri masuk. “Hmm..”yuri mendorong sepedannya dan meletakan sepedannya disebelah sepeda yonna,soo,dan hyo yang tersusun rapi.

Rumah yang sangat sederhana, kesan ornamen korea masih terlihat jelas dirumah ini. Jessica lebih memilih tinggal dengan ahjuma lee, orang kepercayaan keluarga jung. Hal itu karena jarak sekolah jessica yang berada jauh dari kota.

“Wah.. makanannya enak yull…kauu harus mencobannya..” kelakuan soo dan yonna masih belum berubah. Mereka masih asik menikmati makanan yang disuguhkan ahjumma lee.

“Aku ganti baju dulu.. kalian makanlah..” jessica pamit dan naik keatas rumah ini.

“Yull…stt…yull…”hyo memanggil yul yang sedari tadi memandangi jessica naik ketangga rumahnya.

“Aishh.. wae??” yuri mendekat kearah ketiga namja yang asik dengan ramyun buatan ahjumma lee.

“Kau..tak ingin memakan ramyun mu??”tanya soo.

“Ani…makanlah…”yuri yang sebenarnya lapar lebih memilih membuka bukunya.

“Oh iyaiya..kau kan sedang ingin bertarung dengannya…hahaha”soo menyeruput abis makanan yul. Yonna juga kebagian sebagian ramyun yang direlakan yul itu.

“Maaf..terlalu lama..ayo kita mulai.. kita mulai dari…”jessica membolak balik bukunya. “Ini saja..” yuri memberhentikan kertas yang dibalik jessica. “Oke..ini menyelesaikannya begini…”
Jessica menerangkan satu persatu cara cepat mengerjakan soal matematika. Yonna, soo, dan hyo menyerah mereka memutuskan untuk pulang pada pukul 9 malam. 2 jam bersama buku-buku matematika itu cukup membuat mereka mual.

Kini yang tersisa hanya yuri dan jessica. Mereka masih sanggup membahas soal-soal matematika. “Yul..aku tak mengerti pada volume lingkaran ini..aku selalu salah perhitungan..”jessica mendekatkan diri ke yuri. Yuri langsung mengajari jessica. Ia menjelaskan dengan lembut dan santai.

“Aku heran kenapa kau selalu jadi yang kedua…heheh” jessica terkekeh kecil. Yuri melihat kearahnya. Ia tersenyum.

“Sebenarnya kau lebih pintar dari ku yul.. tapi..” jessica memfokuskan dirinya menatap yul. Mereka terjebak antara tatapan itu.

“Tapi..kau lebih pantas sica..”senyum yuri. Jessica tersenyum dan melanjutkan lagi pembahasan mereka. Terkadang yuri juga mengejek gaya jessica ketika mengajarinya. Mereka menjadi dekat untuk beberapa jam itu.

“Sudah jam 12 yul..kau tak pulang?” Yuri memberhentikan tulisannya. “Hmm..iya aku harus pulang..aku harus membuka toko juga…” yuri tampak memasukan buku-bukunya. yuri tinggal sendiri, orangtuanya sudah bercerai cukup lama. Dan memilih meninggalkan yuri. Namun yuri memutuskan untuk membuka supermarket kecil sebagai biaya hidupnya. Ia namja yang mandiri. Ia bahkan tak memakai uang kiriman orangtuanya. Ia menganggap hidupnya hanya ada dia dan teman-temannya.

“Terima asih untuk hari ini sica…”

“Nado yul..

Keesokan harinyaa…
10 april 2014

“Morningg tiff, sunny…” jessica mengambil posisi duduknya disebelah tiff dan sunny.

“Sepertinya ada yang lagi..” sunny melihat kearah wajah jessica yang begitu tampak bahagia.

“Apa kerja kelompokmu menyenangkan…”celoteh tiffanny membuat jessica sedikit tersadar.

“Not bad..heheh..”senyum jessica.

“Oww..sepertinya seseorang merindukan kekasihnya..”tiff dan sunny saling membuang muka ketika taeyeon masuk kekelas.

Taeyeon adalah pacar jessica. Ia tekenal dengan tim sepak bola sekolah yang dipimpinnya. Ia tidak terlalu pintar namun terkenal playboy.

“Baby..” jessica menoleh kearahnya.

“Aree you fine?” Namja itu memberi morning kiss dikening jessica dan dibalas dengan senyuman oleh jessica.

“Maaf aku hilang kabar selama seminggu kemarin..aku sibuk baby..”kini taeyeon memegang tangan jessica.

“Aniyoo…tidak apa apa aku mengerti…” kedua sahabatnya yang melihat adegan itu lagi.hanya bisa memutar matanya.betapa bodohnya seorang jung ketika dihadapan taeyeon yang selalu berselingkuh darinya. Walaupun permainan cantik taeyeon itu belum pernah terlihat oleh jessica. Hanya kedua sahabatnya yang tahu.

“Apa nanti malam kau ada acara sica??”

“Hmm…aku harus belajar kelompok…”

“oh..yang benar saja..untuk apa huh!? sudahlah mari kita jalan-jalan saja arrachi?”

“Tapi tae…”

“stt…aku tunggu sepulang sekolah..oke byee..” tae meninggalkan kelas jessica.

“Kita benar-benar akan ke gangnam tae?”

“hmm.. kenapa hanya butuh 2 jam kesana..” tae memasangkan seat beat jessica.

“Hmm baiklah..” jessica pasrah.

Seseorang mengikuti mereka walau hanya bermodal sepeda bmx keluaran 2001 miliknya, ia mencoba mengikuti mobil bmw hitam. Walau ia ketinggalan jauh tapi ia tetap mengikuti arah jalannya mobil itu.

Jessica menghabiskan waktu bersama taeyeon. Ia menonton film drama yang romantis dan makan malam direstoran berkelas. Namun ahkirnya…

“Sica..aku akan kembali..aku ada urusan sebentar..”tae beranjak dari bangkunya. Jessica tahu apa maksud tae. Ia keluar dan meninggalkan restoran itu. “Kau berbohong lagi…”gumam jessica sembari berjalan menuju subway terdekat.

Seorang yang mengawasinya sedari tadi mengikutinya lagi dari belakang. Ia mengayuh sepedannya pelan. Jessica menyadari bahwa ada seorang yang mengikutinya. Ia menoleh kebelakang.

“Kwon…” namja itu menghentikan sepedannya dan tersenyum kearah jessica.

“Kau..dengan sepeda ini…oh my god…kwon itu sungguh gila…”jessica menatap tidak percaya kearah yuri. Yuri hanya tersenyum dan mengelap beberapa keringatnya yang berjatuhan.

“Apa kau sudah makan yul?”

“Belum..”

“kajja~” jessica menarik tangan yuri. Yuri sedikit terkejut dengan tangan kirinya yuri tetap mendorong sepeda kesayangannya itu.

Mereka berhenti pada suatu stand makanan di gangnam city. Makanan yang panas yang sengaja disediakan disatu tempat besar. Penggunjung tinggal mengambilnya dengan sumpit yang disediakan dan tak lupa pula saus yang ada.

“Kau tampak lapar sekali kwon..hahaha”jessica menertawai yuri yang mengunyah makanannya dengan semangat.

“Mengayuh sepeda dari busan ke gangnam itu menguras energi sica heheh..” yuri mengungkapkannya dengan susah payah.

Mereka larut dengan indahnya malam. Jessica merasa dia sangat nyaman bersama rivalnya ini. mereka berjalan menuju subway, hujan deras mewarnai perjalanan mereka. Baju jessica dan yuri kini basah sempurna. Yuri berjalan menuju jessica yang tengah kedinginan.

“Aku sudah membeli tiket..kita hanya tinggal menunggu 15 menit lagi..”yuri duduk disebelah jessica.

“Kau kedinginan?” Jessica hanya mengangguk. “Yuri mengeluarkan jacketnya yang disimpannya didalam tas. “Pakailah..”yuri menyodorkan jaket berbahan katun itu. “Mungkin cukup untuk menghangatkanmu..”jessica tesenyum, ia berfikir kenapa kwon yang disampingnya saat ini.

“Yurii..keretanyaa..”jessica berdiri dari tempat duduknya dan diikuti yuri. Mereka naik kedalam kereta dan mengambil sisi sebelah kanan pojok kereta.

“Ini akan menjadi malam yang panjang yul…hehe” jessica tersenyum kearah yuri yang duduk disampingnya. Mereka saling bertatapan. Sedetik kemudian mereka membuyarkan padangan.

“Tidurlah..”

“Hmm…”jessica menyender dibahu yuri. Yuri hanya diam. Terdiam seiring degub jantung jessica yang teratur. Menandakan gadis blonde itu tengah tertidur. Ia bersyukur merasakan hal itu.

00.50am

Kereta itu berhenti di busan  railway, setelah menempuh perjalanan 20 menit. Hari yang larut membuat yuri enggan membangunkan jessica. Ia mengendong belakang jessica keluar dari kereta. Ia hampir saja melupakan sepedanya. Seorang petugas memberikan sepeda itu dan yuri kini meletakan tubuh jessica pada batang depan sepeda dan menyandarkan kepala nya tepat di dada yuri. Dengan perlahan, tanpa mengusik ketenangan jessica. Ia mengayuh sepedanya lagi. Beberapa mata melihat dua sejoli ini, dan tersenyum. Yuri menikmati malam ini, walaupun ia merasakan letih yang teramat, bahkan ia sedang terkena demam akibat baju basah yang masih digunakannya.

Ia sampai dikediaman ahjuma lee. Ia mengendong jessica masuk kerumah berornamen korea kental itu.

“Ahjumaa… dimana kamar jessie?”

“Diatas sana..”ahjumaa menujuk kearah loteng rumah ini.

Yuri bersusah payah menaiki anak tangga. Ini karena beban yang dibawanya. Setelah berjuang cukup ia menemukan kamar jessica. Kamar yang benuansa pink putih itu sangat mengambarkan bahwa jessica adalah gadis feminim. Yuri merebahkan tubuh jessica ditempat tidur. Ia melihat jessica untuk beberapa detik. Lalu meninggalkannya.

“Ahjumma…bisakah kau menganti baju sica..mungkin ia kedinginan..”

“Ne..terima kasih tuan muda sudah mengantarkannya..”

Yuri hanya tersenyum dan berpamitan untuk pulang.

Keesokan harinya…
11 april 2014

“apa kalian melihat yuri?” Jessica bertanya pada orang yang melintas dihadapannya.

“Ehem..sepertinya ada yang kehilangann…”sindiran sunny yang diselingi senyuman tiffanny.

“Jangan menyindirkuu disaat seperti ini…” jessica masih sibuk bertanya dengan siswa ataupun siswi yang lewat dihadapannya. Namun hasilnya mereka tak melihat ketua OSIS itu sejak pagi tadi.

“Yonna…”teriak jessica sambil mengejar yonna yang sedang menunggu seseorang didepan gerbang.

“Kyaa..uhh.. apa…kau…melihat…yuri?” Jessica mengungkapkannya dengan susah payah. Ia tak terbiasa lari.

“Aku juga belum melihat kwon pabo itu..”

“aku jugaa…”soo dan hyo bergabung bersama yonna dan jessica.

“Bagaimana kalau kita kerumahnya?”ide jessica yang mendapat tolakan dari yonna, hyo, dan soo.

“Mian sica.. kami sudah punya janji..sampaikan salam kami padanya arrachi?”

“Baiklah..”

Jessica menuju rumah yuri, ia melihat rumah yuri yang sederhana dimana dilantai bawah digunakan untuk swalayan kecil miliknya. Tapi sepertinya swalayan ini tidak buka hari ini.

Jessica mencari bel disamping rumah itu. Ia memijitnya beberapa kali. Namun tidak ada jawaban. Ia mencoba memegang gagang pintu. Dan “huh? tidak terkunci..” ia masuk dan menutup kembali pintu itu. Ia mencari yuri dilantai atas. Namun tidak ada yuri. Rumah ini kosong sepenuhnya. Ia memutuskan untuk keluar.

“Kemana kau kwon? bahkan kau tak pamit padaku semalam..dan sekarang kau menghilang..”gumam jessica kesal.

Three days before the incident…
13 april 2014

hari ini merupakan final exam bagi anak kelas 3 seoul nation. Mereka akan berjuang sampai jam 9 malam nanti. Ujian ahkir memang momok paling menakutkan bagi seluruh siswa maupun siswi di seoul.

“Aku nervouss..”tiffannya memegang jantungnya. “Ani..kau hanya perlu santai..”ucapan sunny yang berbading terbalik, sedari tadi ialah yang sangat nervous. Bolak balik ia menge-check bolpen dan kartu ujiannya.

“Jess…stt..jesss…” sunny dan tiffanny memanggil jessica yang duduk didepannya.

“Hmm…”

“kau baik baik saja?” Tidak ada jawaban yang berarti.

“Dia kenapa tiff?”
“Entahlah.. ini mungkin karna kwon yang hilang kabar 2 hari..”

Mrs. Katy memasuki ruangan diikuti sesorang yang membawa beberapa lembar soal dan jawaban.

“Oke thx yul…”jessica yang mendengar nama itu, mendadak melihat kedepan.

“Oke guyss..aku harap kalian bisa menjawabnya dengan maksimal..jangan stress cukup berusaha dan berdoa arrachi?”

“Ne..ketua osis…”koor para siswa dan siswi lainnya. Yuri sedikit menoleh ke jessica dan tersenyum.

“Aku rasa jessica mulai menyukainya hihih..”bisik sunny dan disambut anggukan oleh tiffanny.

10 jam sudah mereka melakukan ujian ahkir untuk  menentukan kelulusan mereka. tiffanny dan sunny memasang muka cemasnya ketika lembaran demi lembaran itu dikumpul.
Tidak dengan jessica, ia santai dan bersahaja.

“Hari ini para murid akan turun kejalan..kau ikut sicaa?”
Tanya sunny exicted.

“Aaaa…late night shoopingg… aku sudah tak sabar ke gangnam sicaaa…” tiffanny menyusun perlatannya dan bersiap beranjak.

“Aku tidak ikut..kalian saja..”

“Oke jess..jangan becanda…ayo bersenang-senanglah..”

Tiff dan sunny menarik tangannya keluar kelas. Ia merasa dua sahabatnya ini tak mungkin meninggalkannya. Dan mood jessica berubah ketika melihat tae yang mengandeng pacar barunya.

“Uh…pertunjukan baguss…”sindir sunny.

“Jess?”taeyeon melepaskan tangannya dari yeoja berambut hitam.

“Jess aku bisa menjelaskan..”

Jessica berlari menjauh dan tak ada satupun yang mengejarnya. Ia berjalan menuju rumahnya ditengah sore yang hampir fajar.

“Hmm…perlu tumpangan?” Suara itu, suara yang sangat familiar bagi jessica.

“Yurii…”jessica menghentikan langkahnya dan begitu juga yuri.

“Mari habiskan waktu bersama…”yuri tersenyum dorky dan berhasil membuat jessica duduk di sepedannya.

Mereka berkeliling didaerah busan. Mereka tidak mengikuti konvoi siswa ke gangnam. Mereka lebih memilih menghabiskan waktu di restoran kecil dipinggir pantai busan.

“Kau tahu yul…dulu aku sangat membencimu..kau selalu dibanding-bandingkan denganku…”

“tapi aku sadar kau ternyata baik..hehe maafkan aku menuduhmu seperti itu…”

“hmm… tidak apa sica..aku tak marah hehe” jauh didalam hati yuri ada sesuatu yang ingin ia sampaikan. Namun hal itu terasa sulit sangat sulit.

Beep~ Beep~

From:  yoongg
One minute later

Kwon pabo…jika kau gagal lagi..aku akan mengutukmu..ungkapkan padanyaa..sekarang..

Yuri sedikit tersenyum membaca pesan dari yonna. Ia merogoh saku celananya dan mendapatkan sebuah kotak kecil.

“Yull…aku ingin pulang..aku kedinginan..”

Yul membatalkan usahanya, ia memasukan lagi kado kecil itu. Ia mengurungkan niatnya.

“Sica…”

“hmm..”

“Kau ikut kan wisata ke jeju nanti?”

“tentu… wae?” Yuri terdiam dan memutuskan untuk pergi.
“Dasar kwon aneh….”gumam jessica pelan. Namun ia bahagia.sangat bahagia bisa menghabiskan hari ini bersama yuri.

15 april 2014

seluruh siswa maupun siswi seoul nation menaiki kapal sewol yang bermuatan 500 orang ini. Wajah senang tampak diantara mereka. Jessica memakai jacket tebal begitupun tiffanny dan sunny. Udara pagi ini memang belum begitu cerah.

Perjalanan yang menempuh 5 jam itupun dimulai. Kapal mulai bergerak meninggalkan pelabuhan. Para siswa sebagian memilih untuk istirahat didalam.

“Yurii…” soo mengejutkan yuri yang sedari tadi hanya memandang seluruh lautan seoul dari atas kapal.

“Kau…kali ini tidak ada kata gagal..oh yang benar saja traktiran yang kau janjikan tak kunjung datangg..” yonna menceramahi yul yang diiringi anggukan soo dan hyo.

“Iya..bahkan mie ramyun pak lee sudah terbayang dibenakku..” hyo mengangguk keras atas pernyataan soo.

“Ya!! Ya!! Aku akan mengakuinya setelah kita sampai di jeju..”

“Hahaha dasar sok romantis..” cibir yonna yang dibalas tawa renyah oleh mereka.

Hampir 1 setengah jam perjalanan. Yonna, soo, dan hyo sudah kembali ke dalam. Yuri masih saja melamun diatas dek kapal. Ia memikirkan sesuatu. Ia sedikit takut. Dirogohnya lagi saku celananya. Melihat kotak kecil pink itu. Dan didalamnya terdapat cincin yang didalamnya berukir nama jessica.

“Apa dia akan menerimaku..”fikirnya.

“Aku bahkan tak bisa membuat dia hidup mapan..sadarlah yul, kau hanya pelayan swalayan kecil yang hidup pas-pasann..”

“Bahkan untuk membeli cincin ini saja kau harus membolos sekolah dan pergi ke pasar untuk mencari kerja sampingan…”

Yuri mendudukan kepalanya, ia meyakinkan dirinya. Meyakinkan bahwa ia pantas menjadi pendamping jessica kelak. Ia menghirup nafas berat. “Apapun ituu aku harus menerimanya… aku tak peduli jika aku tak sekaya taeyeon, setenar taeyeon, tapi aku…”yuri berhenti dijeda berikutnya “aku selalu bisa membuat dia tersenyum..” kini yuri tersenyum tipis.

Bruk~~

Sesuatu terjadi pada kapal. Yuri sedikit terjatuh akibat geteran yang terjadi. Kapal ini menabrak sesuatu fikirnya. Beberapa orang tampak panik. Ia melihat kesekelilingnya. Ia merasa ada yang tak beres. Ia memutuskan untuk menyusul yonna,soo, dan hyo.

“Yonna…bantu yang lain mendapatkan pelampung..” sifat pemimpin yuri disaat genting, semua orang mematuhinya.

“Ne..yul kau mau kemana?”Tanya soo panik melihat yul berlari berlawanan arah.

“Aku harus menemui jessica..kalian bantulah yang lainnya..”

Yonna yang mendengar suara yuri yang samar-samar itu memutuskan Mengajak soo dan hyo untuk naik keatas kapal dan membantu yang lainnya mendapatkan pelampung.

“Oke…pakai ini…”yonna menyerahkan 2 pelampung kepada soo dan hyo. Dan menyisakan satu pelampung untuk yul. “Cepatlah kembali yul..”gumamnya.

“Tiff…sunny…dimana jessica?” Tanya yonna panik.
“Jessica masih didalam, tadi aku dan sunny mencari udara segar..” tiff mulai frustasi karena keadaan yang semakin panik. “Pakai ini..dan naiklah ke skoci…palliwa..”

Pasokan pelampung semakin habis dan skoci perlahan turun dan meninggalkan kapal yang 45 drajat sudah miring. “Yonna…aku ragu mereka selamat..”ungkapan soo ini berhasil membuat yonna ingin membunuhnya.

Jessica dan yuri tampak berlari menuju kearah skoci terahkir yang ditempati yonna dan yang lainnya.

“Yull ini..”yonna menyerahkan pelampung itu ke yuri. Yuri tersenyum kepadanya.

“kau berhasil mengumpulkan semuanya..kau..aku bangga padamu yonna..jadilah pemimpin setelah ini..”

“Ya!! Yull aku tak butuh sanjunganmu itu.. cepat naik..” yuri malah berjalan menuju jessica.

“Pakailah..”

“Ani..”

“pakailah..”

“ANIYOO!!!” Bentak jessica namun tidak digubris yuri. Ia memasang pelampung terahkir itu ketubuh jessica. Ia menarik jessica kasar. Dan menyerahkannya ke yonna.

“Bawa dia..” yuri memundurkan langkahnya.
“Anii…yull…kumohonn…jangann tinggalkan akuu…kumohonn yull” jeritan dan tangisan jessica dihiraukan yul. Ia berjalan menjauh dari skoci, yonna menarik jessica masuk ke skoci dan skoci itupun menjauhi kapal. Jessica masih dalam tangisannya. Sunny memeluknya erat.

Yuri menunggu detik kematiannya. Ia berjalan masuk kebagian kapal yang terbenam. Ia merogoh sakunya lagi. Menemukan kotak cincin yang akan menjadi proposal pengakuannya dihadapan jessica. Harapan itu hancur seketika…

Aku rasa aku gagal lagi sica…

Maafkan aku…

Aku sungguh mencintaimuu…

Sungguh…

Tapi aku bahagia sica-yaa

Aku…. aku menyelamatkanmu..

Itu hal terpenting bagiku..untukuu… saat ini…

Saranghae sica-yaa

Yonna dan yang lainnya melihat bagaimana kapal itu tengelam..kapal yang seharusnya mengantarkan mereka ke pulau indah itu..kapal yang seharusnya mengatarkan jessica menemukan cinta sejatinya..seharusnya…

One weeks after incident..

“Sica aku akan merindukanmu..” tiffanny memeluknya erat. Jessica memutuskan untuk melanjutkan studynya di LA.

“Sica..ini…” yonna memberikan kotak putih kejessica. Jessica menyeritkan alisnya.

Tit~ tit~

Suara jemputan jessica mengahkiri salam perpisahan mereka. Jessica melambaikan tangannya untuk terahkir kali. “I will miss you guyss..” “miss you too..” balas tiff dan sunny.

Jessica memandangi kotak putih itu, ia membukanya. Sebuah kamera lomo yang sering yuri gunakan. Seluruh isinya adalah foto jessica sejak 3 tahun yang lalu sejak mereka bertemu di masa orientasi sekolah.

Jessica sedikit menitihkan air matanya ketika membaca coretan demi coretan diary yuri. Semua berisi tentang jessica. Dimana yuri merelakan jawaban yang sebenarnya ia tahu. Tapi ia merelakan jessica yang memenangkan itu. Saat yuri memberi dispensasi di acara camping terhadap jessica. Sampai hal-hal kecil.

“Mr.park bisa kita ke pelabuhan jindo sebentar saja…”

Jessica melihat sekeliling lautan biru itu. Ia menahan air matanya. “Andai aku tahuu lebih awal yul… andai…” jessica melihat sesuatu ditepi bebatuan koral disekitar pelabuhan. Ia mendekati benda itu dan mengambilnya perlahan.

Kotak pink kecil yang menurut jessica imut itu dibukanya perlahan. Ia menemukan cincin putih dimana didalamnya terdapat ukiran namanya. “Yul…”

“Kau menyiapkan ini?”gumamnya. Jessica tak bisa menahan emosinya ia menangis. Ia menangis karna semuanya sudah terlambat. Sangat terlambat..

“Yuri-yaa gomawoo..walaupun ini terlambat…kau akan selalu berada disini..”jessica mengenakan cincin itu. Dan pergi meninggalkan pelabuhan itu. Ia menyadari ia takkan bisa mengulang waktu ituu lagi. Ia hanya bisa mengenangnya dan menjaganya didalam hatinya selamanya… 

_______
oke thx wkwk gaje? maaf yaa..
Udah lama gak updatee..
Sekali updatee berbauu kematian lagi…
Btw cerita ini terinspirasi sama jung changwoo yang meninggal karna insiden itu..
Juga dengan lagunya akdong musician yang “melted”.

So…thx for reading guyss…
Hmm..selama hiatus aku ngebaca ff yang lainnya. Bagus baguss lanjutkann yulsic shipper hahaha *BESOKNYA KELUAR DATING JESSICA* -,______-

Gray paper [one shoot]

Normal pov

Jika aku dapat memutar waktu…

 

Aku berharap diawal aku bertemu denganmu…

 

Bukan dengannya…

Kini waktuku hanya tinggal 3 hari

 

Dapatkah aku mencintaimu?

Jessica berlari keruangan 213, ia telat lagi hari ini. Yap, Jessica adalah seorang suster dirumah sakit. Dia baru dan hari ini adalah hari ketigannya bekerja. Ia tampak ngos-gosan ketika sampai diruang 213. Seorang pasein sudah menunggunya lama. “Cih~ suster apaan kamu, datang jam segini..”sindirnya. “Aishh…berhenti membuatku kesal pagi ini tuan..”sica membalas sindirannya, sambil merapikan beberapa bungkus makanan dibawah lantai. Pasien bernama Kwon yuri, adalah pasien tetap rumah sakit Yongsan hospital ini. Ia menderita kanker otak stadium lanjut. Beberapa suster mengundurkan diri karena kelakuannya. Ia kaya,muda, ganteng dan ruangan tepatnya dirawat lebih terlihat seperti kamar pribadinya. Berayahkan seorang prime minister dan ibu yang memiliki kekuasaan penuh diberbagai bidang entertainment membuat seorang kwon yuri bebas meminta apa yang ia mau. Tak terkecuali kamar ruangan ini. Itu merupakan hal yang mudah bagi yuri memintannya.

“Aish, dasar anak manja.. “gumam Jessica sambil mengaduk bubur untuk yuri. Ia pun memberanikan diri mendekati yuri dan berniat untuk memberinya bubur tadi. “Kajja~ makanlah..”tegur sica. Yuri tidak bergeming. Ia hanya memandang lurus kejendela. “Aish, tuan kwon ini bubur anda silahkan menikmati…” Jessica meletakan bubur itu dihadapan yuri. Yuri juga tidak bergeming. Jessica berniat meninggalkannya, namun langkah Jessica berhenti sejenak saat melihat yuri yang hanya diam saja. Tidak seperti biasanya. Jessica kembali mendekat ke yuri. “Apa kau ingin kusulangi? Euhmm.. kajjaa aaaa…”Jessica menyodorkan sedok bubur itu kemulut yuri. Yuri sedikit tersenyum lalu membuka mulutnya. “Ahh..anak umma sekarang sudah pintarr…”tambah Jessica sembari menyendok bubur lagi. “YA!! Aku bukan anakmu…”sindir yuri. “Kau bukan anakku tapi seobangku.. hahaha…”ledekan Jessica ini ditanggapin serius oleh yuri. Dia terdiam sesaat sambil melihat Jessica yang masih dengan tawanya.

Seluruh pasien berkumpul menikmati suasana pagi ditaman rumah sakit yang cukup luas ini. Udara pagi memang baik untuk para pasein. Dan begitu juga yuri. Ia duduk dibangku taman dan sedikit mengasingkan diri. Ia termenung lagi. Jessica yang melihat itu melangkahkan kakinya kearah yul. “Anyyeongg… pasein kamar 213..”sapa Jessica sambil duduk disebelah yuri. “Hmm..”balas yuri datar. Mereka diam untuk beberapa detik. Dan… “Sica…” yuri membuka pembicaraan. “Ne, “ sica melihat kearahnya. “Aku takut..” balasnya datar. “Cih~ hahhaha seorang yang berbadan besar sepertimu takut? Hahha” sindir Jessica. “Ne..aku takut..”balas nya lagi. Dan suasana berubah menjadi serius. Jessica mencoba memberi beberapa nasehat. “Umma ku pernah berpesan begini, kalau kau takut diawal, kau pasti akan ketakutan selamanya..tapi jika kau berani saja 1 % diawal semua akan baik-baik saja nanti…”terang Jessica . yuri melihatnya “setidaknya kau sudah berusaha tuan kwon..”tambah Jessica. Jessica pun bangkit lalu meninggalkan yuri. “Kau benar sica, setidaknya aku sudah berusaha…”gumamnya sambil menatap kepergian jessica.

Keesokan harinya..

“Kondisinya semakin buruk…suster Jessica, berikan suntikan ini pada pasein kamar 213, arra?”tegur dokter yoon. “ah.. ne.. nee.. dok…”balas sica yang lalu pergi menuju kamar 213. Jessica perlahan membuka pintu kamar 213 dan.. “Ottokhee…!!”jerit Jessica yang membuat orang-orang disekitar kamar tersebut beramburan menuju kearahnya. “Tuan kwon… apaa…apa yang anda lakukan…”Jessica lalu mengikatkan saputangannya dipergelangan tangan yuri lalu membopong(?) yuri menuju UGD. Lagi dan lagi yuri, mencoba bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya. Jessica terlihat sangat panik, namun yuri hanya menahan sakitnya. “Dokterr!!!!”teriak Jessica memenuhi ruangan UGD siang itu. dia langsung merebahkan tubuh yuri dan keluar dari ruang UGD. Setelah beberapa saat, ternyata yuri bisa diselamatkan, Jessica langsung masuk kedalam dan bertemu dengan yuri. Yuri tampak duduk ditempat tidur. “YA!!Brandalan..apa sekarang huh? Mencoba bunuh diri dan membuat kamar 213 itu menjadi angker huh?”sindir sica. Yuri diam saja, “YA!! Aku sedang bicara denganmu…” bentak Jessica. “Urus saja dirimu…”yuri lalu meninggalkan Jessica, Jessica hanya bisa mengelengkan kepalanya dengan tidak percaya. “Cih~ dasar anak manja.. apa lagi yang kau minta dengan orangtuamu itu…”gumam Jessica kesal.

Yul pov

“Hampir saja…hampir saja aku mati, dan kenapa suster menyebalkan itu menolongku..aishh..mengangguku sajaa” gumamnya pelan sembari memandang ke jendela kamarnya.

FLASHBACK

“Beiby…apa kau baik-baik saja?”Tanya tiffany yang kini hanya terbalut selimut putih disekujur tubuhnya. Tiffany tidur dengan sahabat dekatnya yuri, kim taeyeon.

 

Malam itu adalah malam paling menyakitkan bagi yuri…

“Sayang..aku pergi dulu yaa…”dikecupnya tiffany tepat dikeningnya. Tiffany tersenyum dengan eyesmile yang khas. “Ne..hati-hati kwoniee…”balasnya seraya melepaskan pelukannya. Yuripun meninggalkan tiff malam itu, ia harus menyelesaikan beberapa file kantor karna besok ia harus flight ke china. Dia dan tiff sudah menikah 5 bulan, dan tiff sedang mengandung 2 bulan. Sungguh hal yang menyenangkan bagi keluarga muda ini. Belum jauh yuri melajukan mobilnya, ia teringat sesuatu. “Aduh..aku meninggalkannya diruang kerjaku..”gumamnya kesal dan kembali memutar arah mobilnya. Ia kembali kerumahnya. Dia sedikit terkejut melihat ada mobil yang sangat dikenalnya, mobil taeyeon, sahabat karibnya. Ia tidak ada berfikir macem-macem, ia langsung masuk karena kebetulan pintu belum dikunci. “Tuu…ann..”sapa pelayan rumahnya dengan gugup. “Ne ahjumma.. kenapa kau begitu gugup?apa kau sakit?”Tanya yuri, yuri adalah typical majikan yang peduli. “Aniyoo tuan..ann..niyoo..”balas pelayannya sambil menatap nanar kearah yuri. “Taee… kau hahaha jangan begituuu aku…”sedetik kemudian yuri mendengar suara desahan. Suara itu berasal dari kamarnya. Kamar yang ditepatinya dengan tiffany, istrinya. Yuri melangkahkan kakinya dengan berat. “Tuan..saya mohon jangan..”pelayan itu memegang tangan yuri. Yuri melepaskan tangan ahjumma itu dengan lembut. Dan melanjutkan langkahnya. Ia membuka ganggang pintu itu. dan…

Ia melihat tiffany dan taeyeon. Berduaan dan saling berciuman dihadapannya. Ia melihatnya dengan tidak percaya. Tiffany yang merasa ada yang aneh lalu melihat kearahnya..

“Yul…”sapanya dan memberhentikan aktivitasnya. Tae juga melihat kearah yul. “aku bisa menjelaskan ini semua..”tambah tae. “Cih~ aku tak pernah menyangkanya..” sindir yuri. Semenit kemudian ia menarik tae dari tempat tidurnya, tae yang hanya memakai bokser. “Yull…stopped..” tiff malah mendorong yuri. “YA.. waee?” Tanya yuri pelan. “tae..tae ayah biologis anak ini..”tiff menunjuk perutnya. “Mwo??”Tanya yuri yang masih tidak percaya. Tae tampak memakaikan kemejanya ketubuh tiffany, kemudian ia memakai singlet nya lalu membawa tiffany  dan meninggalkan yuri. Yuri tidak bisa menghentikan langkah mereka. malam itu yuri sangat hancur. Hatinya hancur…

Back to now..

Tok~ Tok~ Tok~

Suara ketukan pintu terdengar, yuri langsung memerintahkan untuk masuk. “anyyeong tuan kwon..”sapanya sambil membawa makan malam. “Aish.. penampilanmu sangat berantakan..”tambahnya lagi dan kini ia duduk dipinggiran tempat tidur pasein yuri. Yuri diam saja. “Aish..kau mogok bicara huh? Cih~ seperti para buruh saja..”sindirnya dan berhasil mendapatkan glare seorang kwon yuri. “Hehehe..mian aku bercanda..kajaa~ aaaa buka mulutmu..” yuri menolaknya dan lebih memilih untuk menutup dirinya dengan selimut. Jessica hanya melihatnya binggung, “Aku tak tahu masalah mu tuan kwon…tapi apapun masalahnya, kau harus tetap memakan ini..”Jessica meletakkan makanan itu disamping tempat tidur yuri. “Goodnite tuan kwon..”tambahnya lagi sembari merapikan selimut yang digunakan yuri. Ia lalu meninggalkan yuri.

Keesokaan harinya…

“Wahh…udara yang bagus kan tuan kwon…”Jessica kini menemani yuri berjalan-jalan ditaman rumah sakit. Namun yuri hanya diam dan diam. Jessica sedikit frustasi. Mereka memutuskan untuk duduk dibangku taman pagi itu. “Lihat ini…” Jessica menunjukan jam baru yang dibelinya. “Ahh..cute kan??” godannya. Yuri hanya memandangnya heran lalu mengeluarkan gray paper dan pena nya. Jessica melihat kedua benda itu lalu mencibir yuri. “Ohhh….jadi anak manja, masih mogok bicara huh?” sindir Jessica, yuri menyodorkan gray paper tadi. lalu meninggalkan Jessica..

Warna yang jelek

Model yang jelek

Dan

Juga

Kau sangat jelek memakai benda itu 😛

 

 

Jessica membelalakan matanya. “YA!!! KWON YURIII!!”jeritnya sambil mengejar yuri, yuri tersenyum lebar dan ikut berlari. Dan pagi itu mereka berlari-lari(?).

“Aish..stooppedd!!!…”mohon Jessica. Yuri memberhentikan langkahnya dan mendekat kearah Jessica. Ia mengeluarkan gray papernya lagi dan menuliskan sesuatu disana.

Apa kau lelah?

Jessica membalas dengan anggukan.

Kau haus?

 

Jessica juga membalasnya dengan anggukan lagi

Itu nasibmu? :p

Yuri lalu tersenyum dan berlari lagi. “YA!!! BERANDALAAANN!! KEMARI KAUU!!” teriak Jessica sambil mengejar yuri lagi. Pasien-pasien yang melihat mereka hanya tertawa. Setelah cukup lama Jessica kehilangan yuri. “Ahjumma apa kau melihat pasein yang kukejar tadi?” Tanya Jessica lembut sambil memegang tangan seorang ahjuma yang sudah lanjut usia. Ahjumaa itu hanya memberi isyarat, ia menunjuk kearah bangku taman yang ada didepannya. “Ahh..gomawo ahjuma..”Jessica melepaskan tangannya. Lalu berniat mencekik yuri dari belakang. Niatnya itu terhenti ketika melihat wajah pucat yuri. “Omo..” Jessica lalu duduk disebelah yuri, ia menge-check suhu badan yuri. “Aigoo..kau demam..kajj~…”omongan Jessica terhenti karna yuri kini memegang tangannya. “Anii…”katanya lemah. Jessica merasakan sesuatu dihatinya. Tanpa aba-aba yuri langsung memeluknya. “Biarkan beberapa menit saja untuk hal ini…”tambah yuri sambil memeluknya erat. Jessica hanya terdiam terpaku. Ia tak tahu harus berbuat apa. Kini wajah yuri tepat dipundaknya, yuri mencari tempat ternyamannya disana. Perlahan Jessica mulai membalas pelukannya dan sedikit memberi sentuhan dirambut yuri.

“Suster jung daebakk!!..”teman kerja Jessica mengacungkan jempolnya kearah Jessica, “Kau omo..bagaiman rasanya dipeluk seorang kwon yuri, sica-yaa?”Tanya temannya yang lain. “Ahh sudah jangan membahas itu.. aku pergidulu..anyeeongg” Jessica menghindari pertanyaan-pertanyaan tadi. “Hahaaha suster jung…”rekan kerja nya hanya bisa tertawa melihat tingkahnya. Yang kini tengah berjalan sembari sedikit menutup wajahnya. Ia malu.

-Other place-

“Jika anda mau, anda bisa membalas semuanya tuan kwon..” tegur ajudan yuri yang kini berada dihadapannya. “Mereka merencanakan itu..”Tanya yuri. “Iya..mereka merencanakannya tuan, ibu anda meninggal ketika ia pergi bersama selingkuhannya didaerah gwanju, sedangkan ayah anda dibunuh di apartement oleh selingkuhannya…”terang ajudan yuri. “Aku tak peduli dengan kedua berengsek itu..apa yang lebih penting?” Tanya yuri kesal. “Mereka mengambil alih semua perusahan atas nama anda tuan..” yuri melihat kearahnya. “satu-satunya cara  membatalkan semua itu, anda harus datang keacara itu, tapi tuan hari itu adalah jadwal oprasi anda, tuan..”terang ajudannya lagi. “Aku tak peduli..hatiku lebih sakit daripada apapun..”tambah yuri. “Ah, ne tuan…”

Keesokan harinya…

“Apa kau melihat suster Jessica?”yuri bertanya kesuster yang lain. Ia mencari Jessica. Suster tadipun memberi isyarat dengan menunjuk kearah ruang tunggu pasein. Ia Jessica sedang berbicara dengan beberapa pasein disana. Yuri mendekat kearahnya. “Ehem..”tegur yuri dan lalu Jessica memandangnya. “YA!! Aish, berandalan ini lagi..”kesalnyaa “Ottokhe aku akan gilaa…” ia memalingkan wajahnya kebelakang. “Aku mendengarnyaaa…”sindir yuri. “ Ya!! Apa maumu pasein kamar 213?”Tanya Jessica. Yuri menarik tangan Jessica lagi dan membawanya kekamarnya. “Ya!! Sekarang apa ini? Kau?? Aish..umma…”Jessica tampak memegang ganggang pintu. Yuri tersenyum lalu menariknya masuk dan mengunci pintu kamarnya. “Aish…kau.. beraninya..aku akan menelf-“ yuri menyodorkan kotak kearah Jessica. “pakailah…nanti sore temani aku pergi dari rumah sakit..”. “MWO??” kejut Jessica sambil memandangi kotak tadi.

@Conventionhall

Normal pov

Semua orang tampak berkumpul memenuhi ruangan ini. Perusahaan besar “Kwon crop”akan merilis wajah baru penerusnya. Semua petinggi diseoul juga turut hadir didalamnya. Taeyeon dan tiffany tampak bahagia. Semua orang menikmati malam itu. sebuah mobil marcedes benz tiba dihalaman depan convention ini. “Ya!! Tempat apa ini…”Jessica mulai frustasi. Yuri turun dan membukakan pintu Jessica, mereka berjalan bergandengan masuk kedalam convention hall ini. Semua terdiam melihat kejadian itu. begitu juga tae dan tiff. “Bagaimana bisa?” tae mengutuk dirinya sendiri. “Bukannya dia oprasi hari ini..”balas yonna. “Hyung..”soo langsung memeluk yuri begitupun dengan yang lainnya. Ia langsung to the point, ia naik keatas panggung. Disampingnya kini ada tae dan tiff. “Anyeeongg kalian berdua..”sapanya dengan menggunakan microfon. Semua mata tertuju padanya sekarang. “Semuannya..aku mungkin takkan bisa melanjutkan ini semua..perusahan ini..”ia menarik nafas berat “aku akan membuat perusahaan ini jatuh ketangan wanita muda disana..”tunjuk yuri kearah Jessica. “Mwo?? Kau tidak bisaa?”sindir tae. “Ani..karena dia..wanita itu..”tunjuk yuri lagi kearah jessica. “Dia sedang mengandung anakku..”balas yuri dengan nada serius. “Jinjja?jinnjaa?? tapi tuan kwon, tiffany adalah istri sah anda?” Tanya wartawan disana. “Anii..dia istriku tapi dia mengandung anak temanku. Apa itu yang dikatakan seorang istri?”sindir yuri yang lalu turun dari podium, ia menarik Jessica keluar dari acara itu. yang lain masih terdiam melihat aksi heroic seorang kwon yuri.

“Mr.park putar arah ke tower seoul..”perintah yuri. Jessica yang mendengarkan hal itu langsung protes. “Ani..dia harus kerumah sakit.. kumohon tetaplah..”perkataan Jessica terhenti ketika yuri memegang tangan Jessica. Yuri terlihat sangat menahan amarahnya sore itu. iya menahan air matanya. “Ke tower seoul mr.park…”jelas yuri.

@Towerpark

Kekhawatiran memenuhi otak Jessica. Ini sudah hampir fajar, yuri harus segera melakukan oprasinya. Handphonenya berdering..

“YA!! SUSTER JUNG, KEMANA KAU MEMBAWA PASEIN KAMAR 213? KAU INGIN MEMBUNUHNYA?”bentak ketua suster rumah sakit.

Yuri langsung mengambil alih pembicaraan itu. “AKU MEMINTANYA MENEMANIKU, JADI JANGAN MEMBENTAKNYA. MULAI SEKARANG IA BERHENTI DARI SANA. MENGERTI!!”bentak yuri lalu mematikan handphone tadi.

Yuri tampak terduduk lesu dibangku yang ada ditower seoul. Suasana fajar menemani mereka. Jessica kemudian duduk disebelah yuri. Ia melihat yuri dengan seksama. Lalu ia mengambil suatu barang di saku jacketnya. Ia menyodorkannya kearah yuri. Yuri terlihat binggung. “Tulislah apa yang kau rasakan saat ini.. kau mungkin masih mogok bicara..tapi setidaknya kau jelaskan apa yang terjadi” yap.. gray paper berserta pena yang disodorkan sica kehadapan yuri. Yuri terlihat menulis beberapa kata disana. Jessica menunggunya. Dan keringat dingin yuri mulai bercucuran di keningnya, pertanda ia harus meminum obatnya. Jessica yang melihat itu lalu mengelap keringatnya.

Yuri menyodorkan gray paper tadi. ia menuliskan beberapa kata-kata pendek disetiap gray papernya

Boleh aku memelukmu?

Jessica terdiam untuk beberapa detik, lalu ia mengangguk. Yuri langsung memeluknya.  Lalu Jessica membalik gray papernya lagi.

Will you marry me?

Jessica membalik lagi gray papernya.

Jika iya, peluklah aku lebih erat

Jika tidak, lepaskan pelukan ini

Jessica malam memeluknya lebih erat. Yuri tersenyum atas responnya. Jessica kemudian membalik lagi gray papernya.

Ambilah cincin disakuku..

Pakailah…

Jessica kemudian merogoh saku yuri namun mereka masih tetap berpelukan. Air mata Jessica turun dengan sendirinya.ia masang cincin putih itu dijari manisnya. Ia kemudian membalik gray paper itu lagi. Ini adalah gray paper terahkir dengan kalimat yang cukup panjang.

 

Sica…

 

Berjanjilah kau selalu tersenyum seperti itu…

 

Aku tak tahu harus berkata apa lagi sica…

 

Maafkan aku yang tak bisa mendampingmu…

 

Maafkan aku selalu menyusahkan mu…

 

Maafkan aku sica-yaa…

 

Saranghae sica…

 

Dan pelukan itu semakin melemah, Jessica langsung melihat kondisinya dan benar saja yuri sedang berada dimasa kritisnya. “Sii…caa…”panggilnya lirih. Jessica kini menangis sejadi-jadinya. “Peluk aku lagi..”kata yuri dan sicapun langsung memeluknya, sedetik kemudian yuri terlelap. Ia tidur untuk selamanya. Dipelukan seorang Jessica.. seorang yang membuatnya tersadar akan sesuatu. Seorang yang membuatnya mengerti rasanya kenyamanan yang sesungguhnya. Seorang yang telat. Seorang yang sangat telat ditemuinya.

Tuhan…

 

Terima kasih menghadirkannya dimasa-masa ini…

 

Aku bersyukur dapat bertemunya…

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

____________

End!! Oke ini one shoot kedua ku wkwkwk J

Bagaimanaa? Ya begitulah…

Perasaan ff one shoot gw selalu sad ending,,,

No problem…

Ada beberapa org yang nyuruh buat NC?!! :O

Mian..bangett blog wepe ku sangat diawasi sama guru kelas

Hahaha -___- jadi ceritanya yang normal-normal aja deh J

Loh emang yulsic normal? -___-

Ah guru ku gak tahu itu hahaha

Thx for comment J

My Turn To Cry [ONE SHOOT]

Normal pov

Hari yang cerah  mewarnai  langit kota seoul. Musim gugur membuat berbagai pohon dijalanan terasa sangat indah. Udara yang tidak panas namun juga tidak dingin, menambah suasana semakin nyaman sore itu. seorang anak perempuan sedang asyik bermain ditaman bermain sekolahnya. “appaa…telat lagii…”gumamnya sambil berayun-ayun di ayunan.

Disatu sisi seorang anak laki-laki tengah lari seperti mengejar sesuatu. Ia melewati beberapa kelas dan juga lapangan pemisah antara sekolahnya dengan sekolah seseorang.  Hingga ahkirnyaa…

“Omooo!!!”teriaknyaa ketika melihat seseorang yang dikejarnya. “Untungg…laahh…kauu…masihh..dissinniii yuraa” sambil mengatur nafasnya.

“Aishh,,, oppaaa!! Kenapa anak laki-laki suka sekali telat? Aishh,, seperti apakah dunia kalian hingga melupakanku huh?!!”gadis kecil itu membalas dengan sedikit mempoutkan bibirnya.

“Hahahah…mian yuraaa miann…” sekarang anak laki-laki itu duduk di sebelah ayunan yura. Adiknya itu memang typical ngambekan. Namun tetap cute dimatanya.“Apa appa telat lagi?”tanyanya. “Ne, always” balasnya dengan nada pelan, dan mengigit bagian bawah bibirnya. “Ah..mungkin appa sedang ada meeting…” anak laki-laki itu berusaha menenangkannya. “Ani.. Ani… appa pasti menghabiskan waktu dengan perempuan berengsek” balasnya datar. “Huh?” anak laki-laki itu terkejut, bagaimana tidak, adiknya baru berumur 5 tahun namun sudah tahu kata “berengsek”. Yap. Dia persis sekali dengan ibunya, jung soo yeon. Seorang yang terkenal dengan sifat ice princessnya. “ah dia mirip sekali denganmu mommy..”gumam anak laki-laki itu dalam hati.

Yura pun bangkit dan berjalan meninggalkan oppanya. “YAA!! Kau mau kemanaa??” teriak anak laki laki itu. “Apa kau mau menunggunya  dan membuang waktumu, oppa?” balasnya. Dan ahkirnya mereka pulang berdua. Berjalan bersama.

                Yap, kwon yura dan kwon jiwon adalah anak dari desiner terkenal, Jessica jung dan pemilik saham terkemuka dikorea, Kwon Yuri. Sejak kepergian Jessica karena melahirkan yura, hidup keluarga muda ini berubah 100 %. Yuri, menjadi lupa waktu dan lebih memilih menghabiskan waktunya dikantor ataupun club malam. Dan kedua anaknya sering terlantar.

Drtt~ drttt~

“Aishh, mengangguku sajaa~” gerutu yul sambil mencari telfonnya di meja sebelah tempat tidurnya. “yobeseyo?”sapanya dengan sedikit kurang sadar. “HUH?!!” dia langsung berajak turun dari tempat tidur hotel bintang 5 yang disewanya secara privat. Ya..lagi lagi yuri tidur dengan perempuan. “Honeyy, kenapa terburu-buru kita baru saja menghabiskan waktu 2 jam..” wanita itu mulai kesal karena yuri sekarang sibuk memakai bajunya. “aku tidak bisa.. ada urusan. Kau tidurlah sendiri..”balas yuri. Lalu wanita itu berinisiatif mendekat padanyaa. “Jagii~ apa kauu?”tanyanya dengan manja, perempuan itu mengalungkan tangannya keleher yuri. “Sudah aku pergi dulu..” tolak yul yang melepaskan tangan perempuan tadi dari lehernya.

@Hanriver

“Aishh… kenapa kita kesini yura-yaa…” Tanya kwon jiwon. “aku rindu mommy..”balasnya. kini mereka berdua berada di sungai han, yura duduk dibangku dipinggiran sungai, sedangan jiwon memandangnya dari jauh. perlahan jiwon hanya menatapnya dari jauh namun beberapa saat kemudian yura menangis sambil menundukan wajahnya. Jiwon pun mengambil posisi duduk disebelahnya. “Arra? Jangan menangis. mommy pasti marah jika yura menangiss..” hibur jiwon sambil memberi pelukan ke yura. “Oppaa.. apa mommy bahagia disana? Apa mommy senang melihat kita—“ belum lagi yura melanjutkan perkataannya, jiwon memotongnya “Anii!!, mommy pasti senang disana. Dia selalu melihat kitaa disini, dan kita gak boleh menangis seperti ini… Kalau kita menangis, nanti mommy ikut menangis. Oppa tidak mau menangis, karena oppa tidak mau mommy menangis disana yura-yaa…”penjelasaan sang oppa berhasil membuat anak manis seperti yura berhenti menangis. Perlahan ia menghapus air matanya dan dibantu juga oleh sang oppa. “apa kau tidak kedinginan?” Tanya oppannya. Yura hanya member isyarat kalau dia sangat kedinginan malam itu. dengan sigap, oppa nya mengambil jacket didalam tas. “arra, pakai ini dulu..”mereka pun berbagi pelukan malam itu. malam dimana untuk kesekian kalinya jiwon melihat adiknya menangis. “Haruskah aku membalasmu appa? Apakah kami terlalu menyusahkan bagimu?”gumam jiwon dalam hati sembari menikmati suasana malam di sungai han.

-Other place

“YA!!! Kenapa kalian baru memberitahuku sekarang??!!” kini yuri sangat marah ke para bodyguardnya. “Mian tuan.. tapi tuan yang berjanji menjemput mereka..dan…” salah satu dari bodyguard mulai angkat bicara. “DIAM!!”bentak yuri dan membuat para bodyguardnya terdiam kaku. “Sekarang..cari mereka..!!”perintah yul. Disatu sisi yuri juga ikut mencari kedua anak itu. ya…anaknya bersaama Jessica. “aku memang ayah yang buruk”gumamnya dalam hati. Yuri menyusuri satu persatu sudut kota korea. “Jiwon-yaa, Yura-yaa dimana kalian…”perasaan yuri mulai kacau karna ini sudah hampir tengah malam. Hingga ia memutarkan arah mobilnya menuju sungai han. Entah kenapa ia memiliki feeling bahwa mereka disana. Dan benar saja ketika yuri sampai, ia melihat 2 malaikat hatinya tengah tertidur. Yura yang bersandar dibahu oppanya, jiwon. Yuri langsung mengendong keduannya. “aappaa?” Tanya jiwonn yang mengucek-gucek matanya. “Ne.. tidurlah lagii..”yuri membalas pertanyaan jiwon. Dan menggendong mereka masuk kedalam mobil. Yuri tampak membenarkan posisi tidur yura, ia juga tak lupa mengganti baju yura. Begitu juga jiwon. Ia mengecup kening kedua anaknya itu. kebetulan kamar mereka disamakan hanya diberi pembatas pemisah antar keduannya. “Goodnite my yura..” sambil mengelus rambut yura secara lembut. “Goodnite jiwon-ya..” yuri tersenyum kearah jiwon.

Yuri kemudian keluar dari kamar anaknya itu. ia berjalan menuju ruang kerjanya, rasa kantuknya hilang seketika karena kepanikannya tadi. ia merebahkan tubuhnya ke kursi kerjannya. Padangannya lurus memandang foto keluarga kecilnya yang tepat berada didepannya sekarang. ia tersenyum, “mianhae sicaa-yaa…” gumamnya sambil menantap foto itu lagi. Dan perlahan ia mencoba memejamkan matannya.

 

YA!! SEOBANG SEKALI LAGI KAU MEMBUAT MEREKA MENUNGGU

 

AKU BENAR-BENAR AKAN KELUAR DARI SURGA

 

DAN MENCEKIK MU HINGGA MATI

Yuri terbangun, ia berkeringat, sangat berkeringat. Ia memimpikan Jessica mendatanginya dan mengancamnya. Ia mengatur nafasnya. Lalu kembali memandang foto keluarga yang berada didepannya. “Sica-yaa aku benar-benar minta maaf…”katanya frustasi.

@Keesokaan harinyaa…

Mereka tengah menikmati serapan paginya. Kwon jiwon dan kwon yura sudah ada dimeja pagi itu. dan yuri pun bergabung dengan mereka. “Mari makan…”sapa yuri sambil mengambil beberapa roti. Kedua anaknya tampak diam. Seperti mogok bicara. Namun yuri pura-pura tidak mengetahui itu. Hingga ahkirnya jiwon membuka pembicaraan. “Appaa..” sapanya dengan malas. “Ne..”yuri membalasnya dengan penuh semangat. “Kemana dasimu?” lalu jiwon bangkit dan meninggalkan yuri. Yura yang sedang makan juga ikut bangkit. Namun ia malah mengambilkan dasi yuri, dan memasangkannya ke yuri. Yuri terdiam melihat anaknya. Dengan penuh keuletan(?) yura membentuk dasi yuri dengan rapi. Anak kecil itu tersenyum, “appa-yaa…goodmorning” yura mengelap sisa roti disudut bibir yuri. Yuri tersenyum dan membalas “Goodmorning my yuraa…” lalu member kecupan dipipi kanan yura. Lalu yura pergi meninggalkannya. “Diaa….dia sama sepertimu Jessica…”gumam yuri sambil memandang kedua anaknya masuk kedalam mobil.

Normal pov

Yuri tengah sibuk members-bereskan file-file kantornya. Seseorang mengetuk pintuu. “masukk…”perintah yuri. “Hyungggggg…….!!! Happy birthday to youuuu….happy birthday seobangg… happy birthday kwonniee…!!” tae, yoong, soo membawa kue kedalam ruangan yuri. Ya.. hari ini yuri berulang tahun yang ke 27 tahun. Sungguh umur yang tidak muda lagi. “Wahh…seobang kamu sudah tuaa…”sindir tae. “YA!! Jangan memanggilku seobang. Aku bukan seobangmuu..”balas yuri. “HAHAHahahah….”mereka tertawa bersama lalu diam sesaat. “Sica-yaa… apa wish muu?” soo melirik kearah foto sica yang cukup besar diruangan kantor yuri. Yuri sengaaja meletakkan foto itu. agar sekertarisnya tidak genit. “Oh..arrasoo…arrasoo…”soo tampak berkomunikasi dengan foto Jessica. “YA!! KWON YUL, KAU SUDAH TUA PABO!! LIHAT ANAKMU SUDAH BESAR!!! JANGAN TERLALU BERMAIN WANITA. ATAU AKU AKAN MENCEKIKMU NANTI…” soo beracting seperti Jessica. “YAA!!! Kau!!!”bentakkan yuri membuat soo, tae, yoong meninggalkan ruangan sambil tertawa.

Yuri menenangkan diri sejenak. Lalu ia menatap foto Jessica lagi. “Sayang? Apa kau benar-benar ingin mencekikku huh?”tanyanya. yuri tersadar sekejap, dia harus menghadiri turnamen football anaknya. Ya.. kwon jiwon sangat aktif dalam olahraga. Hari ini adalah hari final turnamen ini. “aku harus bergegas…”ia lalu mengambil handphonenya dan pergi.

@Turnamen football

Yuri telat lagi. Iya bertemu dengan seorang wanita. Teman lamanya. Sehingga ia harus menemaninya minum the dulu. Dan sekarang ia membawa wanita itu keacara turnamen football jiwon. Jiwon semula senang melihat yuri, namun sedetik kemudian ia merasa sangat kecewa.

Oke mari kita sambut juara 1 untuk top score kwon jiwon…!!!

Ya..lagi lagi kwon jiwon memenangkan turnamen, ia langsung menghampiri adiknya, yura yang setia melihat penampilannya sedari tadi. “Gomawoo yura-yaa”ia memeluk yura. “oppaa.. kau berkeringat. Aku tidak suka dengan baumu..” kemudian jiwon melepaskan pelukannya. “hahhaa mianhae adikkuu~” godanya. Terlihat yuri yang berjalan dengan wanita menuju kearahnya. Jiwon tampak menarik nafas panjang. Yura yang melihat itu sedikit shock dan lebih memilih menunduk kearah oppanya. “Wahh appa bangga padamu jiwon..”sapa yuri. “Ne, gomawo appa..” jiwon membalasnya sambil menunduk. “Wahh…kau hebat jiwon-yaa. Ahjumma bangga padamu..”kini wanita itu mendapat glare seorang kwon yura. “Tidak usah berlagak manis didepan kami…” sindir jiwon. “jiwon jaga perkataanmu..”yuri memperingatinya. “Huh? sekarang aku tanya, apakah appa sudah menjaga perasaan kami?” Tanya jiwon balik dan yuri emosi mendengarnya sehingga ia hampir menampar pipi kecil jiwon. Untunglah pelukan yura menghentikan emosi yuri. “Anii…apppa…annii….oppaa tidak salah” sekarang yura menangis. Jiwon masih memandang appanya dengan perasaan benci. Ia membanting pialanya lalu meninggalkan mereka.

“Aku muak appa..aku muak denganmuu…”gumamnya dalam hati

11.00pm

“Apa kalian sudah menemukannya?”Tanya yuri. “Belum tuan..” balas bodyguard. “Cari lagi..” yuri kembali memerintahkan anak buahnya mencari jiwon. Selang beberapa menit, ia kemudian menuju kamar jiwon dan yura. Ia berjalan sangat lesu. Ia perlahan membuka pintu kamar dan tiba-tiba yura menarik selimutnya menutupi dirinya. Ia terlihat seperti ketakutan. “Yura-yaa…” sapa yuri sambil mengambil posisi duduk disebelah yura. Terdengar suara tangisan yang ditahan. Yuri langsung menarik anak perempuannya itu dan langsung memeluknya. “Mianhae baby.. mianhae..”sambil memeluk erat yura. “aapppaaaa…hiks..hikss”yura sangat ketakutan malam itu. “appa, apa tadi itu ibu baruku?” yuri ingin membalas namun terpotong oleh ocehan kecil yura. “aku tak mau appa.. aku memang egois. Tapi aku tak pernah rela jika mommy diganti. Aku gak mau jika nanti appa tidak peduli lagi sama mommy. Aku takut appa melupakan mommy…hiks hikss”yuri yang mendengarnya hanya bisa memeluk yura “anii..appa takkan menikah dengan siapapun. Takkan pernah…”yuri lalu memandang foto Jessica bersama jiwon yang ada diframe kamar. “sica-yaa andai saja kau masih disini… kita mungkin tidak akan seperti ini..”gumamnya.  yura yang merasakan setetes air yang jatuh membasahi kulitnya lalu menoleh ke atas. “appa jangan menangis.. nanti mommy sedih. Kata oppa, oppa takkan pernah menangis, karena kalau oppa menangis, mommy juga menangis. Jadi appa jangan menangis” yuri melihat anaknya sekejap lalu memeluknya. “mianhae..appa takkan menangis lagi arra?”

Kini yura sudah tertidur lelap, yuri membenarkan kembali posisi tidur yura. Dan bermaksud meninggalkannya. Tak sengaja ia tersandung kotak dibawah tempat tidur jiwon. Diambilnya kotak itu, kotak itu telihat seperti kado lebih tepatnya. Diatas ada surat yang menyertai kado tersebut

Appaa…

Mian jika aku selalu membuatmu marah…..

Selamat ulang tahun appa…

Aku menyayangimu…

Aku menyayangi keluargaku…

Setiap waktu….

 

 

Yuri Kini membuka isi kotak tersebut, “Sebuah jam tangan”.

FLASHBACK

“Happybirthday seobanggg…”suara cute Jessica mengisi ruangan kantornya sekarang.
“gomawo jaggii”yuri langsung mengecup keningnya. Jessica menyodorkan sebuah kotak kado berwarna putih, yuri tampak melihat-lihat kotak itu lalu membukannya. Dan

“Jam?” Tanya yuri heran

“Ne, itu kuberikan agar kau ingat selalu padaku. Agar seobang pabo ku ini tidak lupa padaku dan pastinya tidak berselingkuh pada jam malam hahahahah” tawa Jessica, yang selalu membuat yuri nyaman.

Back to now

“Jiwon-yaa maafkan appa…”gumam yul. Yuri melihat kearah meja belajar jiwon. Satu frame dimana ada dia, yura, dan jiwon. “Ottokhee..apa yang aku lakukann…”bisik yuri pelan. Malam itu malam yang sangat mengharukan bagi yuri.

Jiwon Pov

“Aku tidak peduli dengan appa… aku tak mau tahu lagi..aku lelah denganmuu…” jiwon sekarang duduk sendiri ditaman yang tidak ada siapa-siapa. “aku benci denganmuu appa…”teriaknya. “aku bencii….”teriaknya lagi.

Tiba-tiba cahaya putih datang dari sebelahnya, ia mengucek-ucek matanya berharap yang dilihatnya hanya hayalan. “kau tak boleh membencinya, jiwon-yaa” suara itu membuat jiwon melihat kearah cahaya tadi lebih mendalam. “mommy..?” tanyanya sambil tersenyum. Ya.. jessica datang dari dunia berbeda, ia menemani jiwon malam itu hingga jiwon tertidur.

Keesokan harinya…

@Baletcenter

Hari ini giliran yura yang akan mengikuti lomba. Lomba perdannya. Yuri tidak telat hari ini bahkan dia datang 1 jam sebelum lomba dimulai. Ia melihat anak kecil laki-laki yang masih memakai kaos bolanya. ya.. siapa lagi kalau bukan jiwon. Ternyata tadi malam dia tidur disekitar taman diarea baletcenter. “my sonn…”gumam yuri yang lalu bangkit dan berjalan menuju jiwon. “Apa tidurmu menyenangkan?”tanyanya sambil menyikut jiwon. “YA!!”jiwon yang sebelumnya tidak sadar jika itu appanya. “aa..aapaa?” koreksinya. Yul tersenyum melihatnya. Jiwon melihat appanya dan jam itu. jam tangan dari jiwon. “gomawo appa…”katanya singkat sembari memalingkan wajahnya kedepan dan siap untuk melihat yura beraksi. “nado gomawo my son..” balas yuri sambil menyikutnya lagi.

Dan betapa beruntungnya, yura mendapat posisi pertama dalam perlombaan kali ini. “Woaahh~ daebakk!!”yuri  mengacungkan kedua jempolnya kearah yura yang sedang keberatan membawa piala. “ wahh… oppa bangga yura-yaaa!!!”jiwon juga mengacungkan kedua jempolnya kearah yuri. “YA!! Apa kalian tidak melihat aku keberatan huh?? Oh gosh..i’m stressed.. apa yang difikirkan laki-laki sehingga tidak menolongku huh?!” yura meletakkan pialanya lalu berjalan melewati appa dan oppanya dan tentunya masih mengomel tidak jelas. Yuri dan jiwon hanya heran melihatnya. “Like mother….” ucap jiwon dan “Like son..” balas yuri dan mereka berdua tersenyum dan berjalan mengikuti yura.

“appa… aku bertemua mommy tadi malam?” jiwon memberitahu appanya.

“Jinjja?apa katanya? apa dia merindukan appa mu yang tampan ini?” yuri dengan percaya diri penuh.

“Anii…” jiwon memberhentikan langkahnya sejenak dan yuri ikut berhenti. “Mommy bilang, kalau appa macem-macem lagi dan meninggalkan kami. dia akan keluar dari surga dan mencekik appa..” ungkap jiwon dengan polosnya lalu melanjutkan jalannya.

disisi lain, kwon yuri tengah mati ketakutan. “ya? kau benar-benar ingin membunuhku sica-yaa?”

____________

End…!
Oke ini dia… terinspirasi dengan lagunya exo-my turn to cry

One shoot? Gimana ? yagitulah yaa?
Hahahah disini sicanya udah mati jadi yaudahlah biarin ajaa…

#plakk

I Wonder If You Hurt [Part 3]

Sebelumnyaa siapkan dulu earphonee puter laguu And one nya si taeyeonn yaa.. wkwkw 🙂 #hanyasaran #cumasaran . Okedeh happy readingg

Normal pov

Kini Jessica dan krystal telah sampai di hotel tempat dimana sica dan team operanya tinggal untuk sementara hingga hari itu tiba. Krystal mendorong Jessica masuk kedalam kamar hotel. “unn, mian aku tidak tahu jika unnie sedang berada di gedung opera…” kini posisi krystal tepat berjongkok dihadapan Jessica. Jessica hanya memandang lurus kedepan, dia tidak menjawab perkataan krystal. Dia… dia merasa bahwa hatinya kini remuk. Melihat seorang kwon yuri. Melihat seorang yang berarti baginya. Ia tidak mengharapkan ini terjadi, namun takdir berkata lain. Mereka kembali bertemu.

Yul pov

Kini yuri kembali kekantornya. Dia sangat marah, entah kenapa siang itu rasanya ia ingin sekali membunuh orang-orang yang selama ini menyembunyikan keberadaan Jessica. Yonna yang berada diluar ruang kerjanya yuri, memberanikan diri untuk masuk dan sedikit berbicara dengan yul siang itu.

Cklek~

“Hyung.. ada yang bisa aku bantu?” yoong mencoba mendekatkan posisinya dengan yuri yang kini tengah duduk dikursi kerjanya dan sangat terlihat wajah marahnya. Yuri sedikit mengambil nafas berat “ Cari tahu dimana dia tinggal sekarang..”balas yuri dengan sangat menahan emosinya. “ Tapi hyung kau—“ omongan yonna terpotong oleh bentakan yuri yang tidak pernah disangka sebelumnya. “AKU SUDAH MEMERINTAHKAN MU! DAN CARI TAHU SEGALANYA TENTANG DIA!! ITU KALAU KAU INGIN LAMA BERKERJA DISINI. DAN SEKARANG KELUARLAH!!!!” yoong sangat terkejut dan memaklumi itu semua, dia memutuskan untuk meninggalkan yuri sendiri. “Ne.. arraso presidir..” lalu yoong keluar dari ruangan maut itu.

Taeyeon pov

“Oh gosh.. kenapa semua ini..” taeyeon tampak panik, ia menelfon ppanny siang itu. “Panny-yaa..” sapanya diujung telfon. “Waeyooo taeetae?”. “Jesssicaa…, dia kembali sayang. Kau cari tahu dimana ia berada ya, please.. “suara tae kini berubah menjadi sedikit khawatir. “Ya!! Kenapa kau begitu khawatir huh?” kini tiff mulai cemburu. “Ani..tolonglah ini bukan waktu untuk kecemburanmu itu, ini sangat terdesak okey! I love you” lalu tae memutus percakapaan itu.

 

 

09.00 pm

Yuri memberanikan diri untuk kembali kerumahnya disekitar gangnam city. Iya.. itu adalah rumah orang tuanya. Kwon mansion yang sangat megah dikorea. Selama ini yuri lebih memilih tinggal di apartement dari pada bersama keluarganya. Dengan mobil bmw hitam yang sangat sporty, yuri mengklakson pagar rumah yang sangat besar itu. dengan sigap kedua penjaga rumahnya membukakan pagar. Lalu yuri meng-gas mobilnya masuk kearea rumah, kecepatannya sangat menandakan bahwa ia sedang emosi. Ia sedang ingin menanyakan sesuatu. Ia keluar dan membanting pintu mobilnya yang kini berada didepan pintu masuk rumah kwon mansion. “selamat malam tuan mudaa..”sapa para pelayan. namun yuri menghiraukannya dan berjalan masuk kedalam rumah. Dia sangat emosi. Dia berhenti diruang tamu yang cukup elegan, ya.. kedua orangtuannya sedang menikmati teh kala itu.

“Bagus sekali tingkah mu..”sindir appa yuri. “aku tak ada waktu untuk meladeni percakapan basi itu..”balas yuri yang kini berdiri didepan kedua orang tuanya. “Ada apa yuri, anak umma tersayang..” amma yuri bangkit dan berusaha menyentuh yuri, bermaksud untuk menyuruhnya duduk dan ikut minum teh. “ Umma sudahlah..” yul melepaskan rangkulan ammanya.

“JAGA SIKAPMU ITU KWON YURI!!” bentak sang appa yang melihat kelakuan anak semata wayangnya.

“Jangan menyuruhku menjaga sikap. seperti sikap kalian selama ini benar saja cih~”yuri menyindir kedua orang tuannya “Kenapa kalian berbohong selama ini huh?” balas yuri to the point dengan tatapan tajam kearah sang appa.

“YA!!! APA KAU BILANG!! UMMA DAN APPA MU TIDAK PERNAH BERBOHONG!!” sekarang giliran umma yuri yang angkat bicara.

“Cih~.. lalu kenapa kalian bilang Jessica sudah mati huh?” balas yuri, ummanya ingin membalas namun dipotong olehnya. “APA YANG KALIAN LAKUKAN PADANYA HUH? APA KALIAN MENCOBA MEMBUNUHNYA? SELAMA INI AKU MENURUTI KEINGINAN KALIAN. TAPI KENAPA??!! KENAPA MESTI JESSICA YANG KALIAN SAKITII!!!” emosi yuri kini sudah tidak terkontrol lagi dan…

PLAKK!! Sebuah tamparan dari sang appa melesat ke pipi mulusnya. Yuri memegang pipinya yang kini terasa panas.  “Dan umma, kauu… kauu kah yang menyuruh orang mencelakai Jessica?” kini yuri mulai lagi. “Kau.. kau tak pernah menyukainya kan?..” tambah yuri lagi.

FlASHBACK

Hari ini acara ulang tahunnya yuri. Bertempat digedung mewah yang ada dikorea. Ia merayakan ulang tahunnya yang ke 23 tahun. Sebenarnya acara ini dibuat juga untuk meresmikan dirinya sebagai penerus kwon company. Tampak orang-orang penting hadir didalam acara ini. Begitu juga dengan kim taeyeon, tiiffanny, yoong, soo, sunny, dan juga Jessica. Yuri sangat bahagia kala itu, ia juga berniat memberitahu kesemuanya bahwa dalam waktu dekat ia akan menikah dengan Jessica. Gadis yang selama ini mendampinginya. Namun hal ini musnah seketika saat umma yuri melihat Jessica.

“Anyyeong umma…” sapa tiffany dengan ramah yang membuat umma yuri sangat terpukau. Penampilan tiffany didepan umma yuri sangat manis. “yuri, apa tiffany adalah calon mu? Umma sangat suka melihatnya. Cepat umumkan pernikahmu..”Umma yuri dengan santainya berbicara dihadapan Jessica, taeyeon, dan juga beberapa tamu undangan disana.

“Anii…umma…”belum lagi yuri menyelesaikan ucapannya. “Ahh.. amma lebih suka tiff daripada Jessica..” dengan tatapan menyindir kearah Jessica dan entah kenapa tiffany sangat senang kala itu. Dan Jessica memutuskan untuk keluar dari ruangan itu. “saya permisi dulu..” Jessica sedikit menundukan kepalanya lalu berjalan keluar. Ia menahan air matanya. Semua hadirin melihat kearahnya. Yuri yang ingin mengejarnya tertahan oleh tangan ummanya yang terus saja memeganginya. “aku permisi dulu..” taeyeon pun memutuskan untuk mengejar jessica. Namun..

“Waeyoo honey?” Jessica terhenti langkahnya karena seorang yang menghadangnya. “appaa…”Jessica langsung memeluk laki-laki paruh baya itu. laki-laki itu memandang tamu yang lain dan berusaha mencari apa yang terjadi dengan putri sulungnya. Para bodyguard tuan jung  kemudian membisikkan beberapa kata ditelinga tuan jung. Tuan jung tampak menahan emosinya sembari tetap memeluk Jessica . “Cih.. bagus sekali kwon..” sindir tuan jung namun tidak ada respon dari umma nya yuri. Appa yuri yang melihat keramaian itupun mencoba bergabung. “Oh.. anyyeong tuan jung” sapa appa yuri. Ternyata, appa Jessica adalah client tetap kwon company. Sahamnya sangat besar disitu. Umma yuri tidak tahu, karena selama ini yang ia tahu hanyalah Jessica adalah guru les piano. Padahal itu adalah kerja sampingan Jessica. “Saya kecewa dengan anda… tuan kwon..” tuan kwon tampak kebinggungan, lalu melihat kearah istrinya. “Dan kau…” tuan jung menunjuk kearah yuri. “Jangan pernah mendekatinya lagi..” sambung tuan jung yang lalu menarik Jessica dengan lembut untuk pergi dari acara itu.

Back to now

“Apa umma lupa itu huh?” balas yuri lalu meninggalkan kwon mansion. Kini yuri mengendari mobilnya. Ia  sangat melewati batas. Ia kalut malam itu. ia berfikir karna dialah Jessica harus duduk dikursi roda. Ia sangat merasa bersalah. Ia tidak ada dihari-hari terberat didalam hidup seorang Jessica jung. Seseorang yang sangat ia cintai. “Mianhaee sicaaa….” Tangisnya sambil meng-gas mobilnya lebih kencang dari sebelumnya. Di otaknya kini terangkai beberapa memory indah bersama Jessica. Masa-masa yang sangat membekas dihatinya dan fikirannya.

Disisi lain seorang sedang menikmati deburan angin balkon hotel. “Yuri..”lirihnya. “Kau terlihat seperti laki-laki dewasa yang baik sekarang” gumam Jessica sambil tersenyum. “aku berharap kau selalu bahagia yuri-yaa…” ucapan terahkir Jessica menemani malam yang kelabu bagi kedua orang yang saling mencintai itu.

Sica-yaa jika aku sedang tugas diluar negeri, jika kau merindukanku, lihatlah keatas, lihat tiada aku bukan? Hhahaha

 

Sica-yaa saranghae…

 

Sica-yaa berjanjilah padaku, selalu tersenyum seperti ini aku mencintaimuu sayangg

Kini air mata Jessicapun jatuh dengan perlahan. Masa-masa indah itu terputar kembali dimemorynya. Iya… masa-masa indah bersama kwon yuri…

Keesokan harinyaa…

@Kimcompany

Seorang sedang terburu-buru memasuki company ini. Dengan memakai pakaian dingin. Udara dikorea ahkir-ahkir ini sering berubah. Ia memasuki lorong demi lorong kantor itu. mencari keberadaan krystal. Hingga ia berhenti ketika melihat krystal tengah mengetik beberapa file di meja kerjanya. “Cantikk.. tetap cantik sama seperti dulu…” gumamnya sambil tersenyum dan mulai mendekatkan langkahnya kea rah krystal. Krystal yang sibuk tidak menyadari langkahnya. Sehingga.. “Annyeongg…” yoong muncul tepat didepan meja kerja krystal. “OMO!! YA!!! OPPAA!!!” krystal memegang jantungnya yang hampir copot. “HEHEHE…” alligator yoong. “ada apa oppaa??” balas krystal dengan senyum khasnya. “Ani.. hanya ingin mengajakmu makan siang..” balasnya ragu. “Ah iyaa sudah waktu jam makan siang. Kajja~” krystal ternyata menerima tawaran yoong. “Jinja?” yoong terkejut. “Ah ne oppa” krystal berjalan mendahuli yoong. Yoong sedikit tersenyum lalu bergumam “Pesonaku belum luntur dihadapannya daebakk!!” yoong membanggakan dirinya. “YA!! Oppa aku mendengarnyaa…”teriakan krystal yang membuat yoong malu.

“Ehhtss… chakemannyoo…” yoong memberhentikan langkah krystal dengan membentangkan kedua tangannya. “Waaeeyooo oppa yaa… kau inginn memperkosaku huh?” balas krystal, karena melihat disekitar ruangan memang hanya tinggal mereka berdua. “Apa oppamu yang ganteng ini terlihat sangat mesum huh?” kini yoong menyilangkan tangannya. “hehhee… mian” kryst dengan senyum khasnya. Yoong kemudian membuka jacketnya. “YA!!! OPPAAA KAU BENAR-BENAR INGIN MEMPERKOSAKU HUH??” jeritan dolpin krystal membuat kuping yonna hampir tuli. Yoong tidak menjawab pertanyaan krsytal. Dia pun langsung memasangkan jacketnya kebadan krystal. “Lihatlah..”sembari menunjuk kearah jendela. “Diluar sedang salju, lebih baik kau memakai itu arra?”balasnya sambil tersenyum. “Omoo..oppa-yaa gomawoo” krystal terpukau. “Kajja~ aku sudah lapaar…”

Yul pov

“uhmmm… udah siangg…” yul meregangkan ototnya. Ya, ia tidur dibangku taman disebelah gedung opera. Dia mencoba duduk, dan anehnya ia menemukan selimut biru yang membalut tubuhnya. “Huh, siapa yang memberikan ku ini…”dengan setengah sadar yul memperhatikan sekitar. “Kau sudah bangunn…” sapanya dan membuat yuri sadar sesadar sadarnya dari kantuk yang melandanya. “Ini..” ia menyodorkan beberapa roti dan juga susu. “Makanlah.. kau harus sarapan..” lalu ia menarik selimut yang dipakai yuri tadi. “anyyeong.. aku pergi dulu..” tambahnya sambil mendorong kursi rodanya.

Ya… dia Jessica…. Yuri untuk beberapa saat terdiam lalu bangkit dari tempat duduknya. Dan mengejar sica. “Siicaa…” panggilnya dan langsung berlutut dihadapan Jessica. “ne.. “ balas sica dengan senyum yang selama ini yuri rindukan. “Siapa yang membuatmu seperti ini? Dan apaa yang terjadi? Dan kenapa kau tidak menghubungiku. Kau tahuu aku sangaat—-“ tiba-tiba Jessica memegang wajah yul. “Tenanglah aku tidak apa-apa yul..” balas Jessica. Jemari itu, jemari yang selalu dirasakan yul setiap hari ketika 3 tahun yang lalu. Yul pun memegang jemari Jessica yang kini menempel diwajahnya.  “Tapi… ta taa taapi keenapa? Ada apa semua ini sicaa? Jujurlah padaku.. jujurr aku sangat merasaa—“ kini Jessica mencium bibir kwon yuri lembut. Sudah lama mereka tidak melakukan ini lagi. Sesaat air mata jessica terjatuh. Namun mereka masih saling berbagi ciuman. Disela-sela ciuman, hati Jessica berkecambuk, ia merasakan sesak yang mendalam…

Yuri-yaa mianhaee…

Mianhaee untuk segalanya………

Aku mencintaimu…

Akuu…akuu…aku sungguh mencintaimu……….

Berbahagialah setelah ini berahkir…

Saranghae yuri-yaa…….

Saranghae seobang….

 

Tanpa disadari seseorang melihat dari kejauhan. Melihat adegan itu. dengan memakai kacamata hitamnya,  iya segera membalikan badannya dan berjalan meninggalkan mereka. “aku takkan membiarkan kau menyakitinya lagi yul…” gumamnya sambil berjalan meninggalkan mereka….

_____________________________

Nah part 3 nih, ah gimana gaje kan. Pendek pula haahhaa

Part 4 lah janji panjang deh… soalnya nanti ada pertengkaran tiff dan sica…

Truss juga adaa soosun…

Trus ada juga kryyoon hahah #krayon kali yaa….

Di part 4 juga bakal dikasih tahu awal kenapa si sica bisa lumpuh gitu…

Still following mee yaaa…

Makasih komennya semuaa…

I Wonder If You Hurt [Part 2]

Normal pov

Setelah menempuh 12 jam perjalanan, Jessica ahkirnya sampai di korea. Perlahan ia dibantu oleh pramugari dan beberapa team untuk mendudukannya dikursi roda. “mian aku menyusahkan..”Jessica meminta maaf kepada orang-orang yang membantunya tadi. “Ani..tidak sama sekali menyusahkan..”senyum salah satu pramugari  dan diiringi oleh anggukan yang lainnya.

Jessica berjalan keluar menuju pintu bandara, bersama para team yang lain. Dan tentunya seorang bodyguard yang mendorong kursi rodanya. Para team tampak ceria ketika berjalan menuju pintu, semua bahagia menyambut lomba opera internasional ini, maklumlah selama hampir 7 tahun baru kali ini Australia bisa mengikuti lomba ini lagi. “ya tuhan.. tolong jaga perasaan ku” gumam Jessica sembari menatap lurus kedepan. Sekarang dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana. “UNNIEEE!!” tulisan diselembar kertas yang dipegang seseorang. Seseorang yang sangat dikenal Jessica. Siapa lagi kalau bukan krystal. Jessica tersenyum padanya, krystal langsung menurunkan tulisan tadi dan menemui unnienya dipintu kedatangan. “Apa perjalanan mu melelahkan?” Tanya krystal sembari mengambil alih dorongan kursi roda. “Anii… aku tertidur selama perjalanan..”balas Jessica.

-Other place-

“Kita harus memenangkan tender ini lagii…”ambisi soo mengebu-gebu. Yoong yang melihatnya hanya terkekeh. Bagaimana tidak, yang punya perusahaan kan yuri bisa-bisanya dia beracting layaknya presidir. Aktivitas mereka berhenti ketika melihat yuri memasuki ruangan. “Goodmorning, presidir..” sapa mereka gugup. “morning..”seperti biasa yuri membaalas dengan singkat. Belum sempat yuri berjalan, yooong angkat bicara “Presidir kwon,, ahh anni… yul hyung… harri ini ada meeting pertemuan selluruh perusahaan se-koreaa. Hyung diwajibkan hadir..”yoona dengan gugupnya. “Ah ne.. “ balas yuri lalu masuk keruangannya. “Dinginn… padahal ini bukan musim saljuu…”soo kembali menyindir yuri yang telah berlalu dihadapannya.

@Ruang meeting

Semua pimpinan perusahaan terkemuka dikorea berkumpul disini. Mereka menyebutnya meeting, tapi ini lebih tepatnya ajang silaturahmi(?). yuri mulai memasuki ruangan ini dan duduk disebelah kanan pemimpin rapat. Begitu juga taeng dia duduk disebelah kiri pimpinan rapat. Mereka kini saling berhadapan. Raut kebencian satu dan lainnya sangat jelas tergambar diantara mereka. yuri yang memandang taeng terkadang mengeretakan giginya, ia menahan emosinya. Yoong yang duduk disebelah yuripun mencoba menenangkan. “Hyungg focus saja..” bisik yoong yang sedikit membuat yuri sedikit rileks. Disatu sisi, tiffany juga menenangkan taeng. “baby, jangan memandangnya seperti itu..”tiff menyentuh tangan taeng. Mereka memang sudah tunangan. Jadi tidak ada salahnya memegang didepan umum. Tiff memiliki sebuah perusahaan fashion terkemuka “Hwang’s comp” sama seperti Jessica dulu. Jessica memiliki perusahaan fashion yang lebih hebat daripada tiff, “Jung’s comp” namun sayang Jessica memutuskan untuk menyerahkan perusahaan itu kembali pada kedua orangtuanya. Krystal sendiri tidak ingin melanjutkan. Karna menurutnya dia belum berpengalaman, oleh karena itu krystal berkerja di Kim company. Rapatpun berlangsung lancar. Mereka sangat professional. Sehingga masalah kebencian disinggkirkan dulu. Hingga hasil rapat memutuskan. “aku ingin perusahaan Kim berkerja sama dengan Kwon dalam menyelesaikan ini. Untuk budgetnya aku sudah mempersiapkan itu semua..”terang pemilik project. Yuri dan taeng secara spontan mengajukan keberatannya. Namun sebelum mereka menekan tombol on pada microfon nya. “JANGAN MEMBANTAHKU!!! Selamat siang rekan rekan sekalian…” pemilik project berdiri dan meninggalkan ruangan. “Wahh.. aku akan sering bertemu sunnykuu..”teriakan soo membuat yoong tertawa kecil. “Aku akan mengajukan surat keberatan..” kwon yuri berdiri dan meninggalkan ruangan. “Uhhh tetap saja dia sedingin saljuu~” soo menyindirnya lagi. “ Hyungg…”sapa yoong kepada taeyeon yang kini sedang kompromi bersama krystal, tiffany, dan sunny. “Ne? yoong apa kabarmu?” balas tae ramah dan sekarang mereka berjalan keluar bersamaa.

“JA!! Sampai ketemu lagi sunny bunny honey swetty kuu~~” soo memeluk gadis mungil itu dan merelakannya masuk kemobil. “Bye yoongieee” aksen cute sunny membuat soo senang setengah mati. “Ieww…so swett?” krystal menyindir mereka. “ehem..” yoong mencoba membuka pembicaraan. “ah,, ne, oppa yoong? Waeyoo?” Tanya krystal. “ani.. bagaimana keadaanmu kryst?”balas yoong dengan sedikit raut kekhawatiran. “aku..baik-baik saja oppa, maksudku.. aku dan unnie baik-baik saja. Kami… kamii…hidup bahagia sekarang..” krystal menjawab dengan penuh keragu-raguan. “Syukurlah… jaga kesehatanmu soojung-yaa” kemudian yoong meninggalkan krystal. Krystal hanya bisa melihat yoong yang semakin menjauh. “Mianhae oppa.. kita berahkir seperti ini..mian” gumam krystal. “Ya!! Kryst masuklah, kita harus balik ke kantorr!” teriakan sunny membuat krystal tersadar. “Ne unniee…”balasnya singkat.

@Apartement

“Oke.. apa-apaa ini kryst.. hahah kau bahkan lebih buruk dariku sekarang huh? Pakaian berserakan dimana-mana, buku-buku, ditambah ah… kau sering mabuk dan lupa membuang ini semua.. ottokhee.. aku akan mengadu pada amma nanti hahhaa” Jessica kini berada diapartement krystal. Ia sengaja datang kesini tanpa memberitahu krystal sebelumnya. Karena kerisihannya melihat ruangan yang berantakan itu. ia meemutuskan untuk membersihkannya. Perlahan Jessica memutar ban kursi rodanya kesana kemari, membersihkan semua baju krystal lalu mencucinya dengan mesin cuci yang ada. Merapikan ruang tv, dan membuang bungkus-bungkus makanan dan minuman yang berserakan. Ya.. tanpa menggunakan kedua kakinya. Jessica melakukan itu dengan sangat mudah. Dia tidak pernah mengeluh sama sekali. Sungguh tidak pernah. “Ahh..ahkirnyaa siap juga..” Jessica sedikit mengelap keringat dikeningnya.

Cklek~

Suara pintu terbuka. “MWO??!!” kejutnya. “Ottokhee unnieee!!” krystal mencampakaan sebungkus belanjaan kesamping. “Unnie, kenapa membersihkan rumahku?” Tanyanya dan kini dia tepat berjongkok dihadapan Jessica. “Naughty girl.. bagaimana aku tidak membersihkannya. Kauu ahh berantakan sekali, nanti unnie pesankan seorang pembantu untukmu arra?” krystal hanya memandang unnienya kagum. “apa unnie lelah? Aku akan mem—“ “Aniii…annii.. unnie tidak lapar kryst..” krystal kembali memandang unnienya. “Unnie..tidak ingin bertemu amma dan appa?bagaimana kalau besok—“perkataan krystal kembali dipotong oleh Jessica. “Tidak usah kryst, unnie sudah senang jika bertemu saja. Itu sudah lebih dari cukup bagi unnie..” sedetik kemudian air mata krystal turun dengan sendirinya, ia menunduk dan Jessica tahu dia sedang menangis. Ia memegang tangan Jessica erat. “Kryst.. kajja~ jangan menangis. Masa pretty girl nangiss.. kajja berdiri, unnie ngantuk ingin tidur” alasan Jessica yang sebenarnya tidak ingin melihat krystal menangis karnanya.

FLASHBACK

“Unnie…” tangisan krystal kini memenuhi isi ruangan. “Unnie kau tidak apa-apa?” krystal tersedu-sedu. “Gwenchana..unnie tidak kenapa-kenapa kryst..” Jessica berusaha berjalan dari tempat tidurnya namun sayang ia kembali terjatuh. “UNIIIEE!!” Jeritan kryst melihat Jessica yang berusaha bangkit kembali. “Aku pasti bisa.. sica.. kau hanya butuh kekuatan sedikit saja”gumam Jessica menghibur dirinya. Namun sayang Jessica terjatuh lagi. “Unniee!! Stoped, please stopeed!!” lirih krystal sambil memeluk Jessica yang kini terduduk tak berdaya di lantai rumah sakit. “Unnie.. sttooppedd…”lirih krystal dan mereka berbagi tangisan hari itu.”Unnie tidak apa-aapa kryst.berhentilah menangiss” Jessica membalas pelukan krystal.

Back to now

“Unnie, kenapa tidak tidur huh?” Tanya krystal yang kini bergabung untuk tidur disamping Jessica malam itu. “ne, mari tidur” Jessica lalu membalas pelukan krystal.

Keesokan harinyaa…

Normal pov

Taeyeon, sunny, dan krystal mewakili kim company bertemu dengan Yuri, yonna, dan soo ditempat project tender. Letaknya tidak jauh dari gedung opera seoul.  “Jadi ini tempatnya…” soo melihat kesekeliling area, “sangat luas jika dibangun mall, dan sangat strategiss youngiee-yaa” balas sunny. “Iya sunny…sangat-sangat strategiss hehehe” sekarang mereka bergandengan tangan dan berjalan meninggalkan yang lainnya. “oh goshh.. kalian bukan sedang liburan..”sindir krystal. “Hahaha… selamat berkerja semuaa…” teriakan soo sambil melambaikan tangannya. “hahah dasar..” yoong membalasnya dan kini yoong dan krystal saling memandang. “Aku akan melihat disebelah sana..” yuri memberitahu yoong. “kryst, oppa kesebelah situ dulu…” tae juga memberitahu kryst. “Ne, presidir” balas kryst. “Ingin melihat-lihat?” tawar yoong. “Ne,oppaa..”. mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Disisi lain disisi yang tak jauh dari mereka semua berada.

DI Gedung opera… seseorang sedang mendekorasi pertunjukannya. Jessica.. gadis itu berada disana.

“Semuanya.. kita harus lebih menyampaikan isi dari opera ini, tak usah terlalu gugup. Yang penting percaya diri…okey” Jessica memberi pengarahan kepada anak-anak didiknya. “Yes, miss jung..”. “yasudah kalau begitu kita istirahat dulu, 1 jam lagi kita berkumpul ditempat ini lagi okee?” dengan senyum khasnya Jessica memberi peringatan. Dia kembali kekesibukan awalnya. Kembali ke partitur piano dan kertas-kertas. Jessica sudah lama tidak menyayikan sebuah lagu. Ketika ia melihat disekeliling gedung opera yang sudah sunyi karena para team keluar untuk makan siang. Dia mulai menekan tuts partitur. Perlahan dia menyanyikan lagu kesukaannya. Dia menyayikan lagu “someday”. Kemahirannya dalam bermain piano tidak perlu diragukan lagi. Suaranya yang merdu membuat siang itu semakin sendu. Seorang team melihat dan mendengarkan nyanyian Jessica, lalu ia menekan tombol on disisi gedung. Sehingga suara Jessica terdengar keluar gedung ini. Ya.. dikorea disetiap taman yang ada disekeliling gedung opera, memiliki pengeras suara. Sehingga mereka mendengar apa yang sedang terjadi didalam gedung opera.

Disatu sisi, seseorang sedang memberhentikan langkahnya. Ia mengenal suara itu. sangat mengenalnya. Ia menoleh kearah pengeras suara ditaman sekitar gedung opera. “sii..ccaa?” ucapnya terbatah. Dia langsung berlari mencari sumber suara sebenarnya. Suara yang selalu ingin dia dengar setelah 3 tahun yang lalu. Suara.. yang selalu membuatnya nyaman. Kini yuri tengah berlari sekuat tenaga menuju gedung opera. Dia berharap bisa bertemu dengannya. Dia berharap bisa bertemu dengan Jessica. Jessica jung, tunangannya 3 tahun yang lalu. Taeyeon yang berada tidak jauh dari gedung opera, juga mengejar sumber suara itu. iya, mereka saling mencari suara itu. begitupun krystal “Omo!! Unniee..!!! “ ia langsung memutar arah dan yoong ikut berlari bersamanya. “Unnie..kumohon berhentilah, mereka disini…” ucapan krystal sambil berlari. Ia langsung mengambil handphonenya namun sayang hp Jessica sedang mati.

Yuri berhasil sampai duluan, dia masuk dari pintu samping sebelah kanan ruangan opera, ia melihatnya. Melihat seorang yang dirindukannya. Seorang yang sedang duduk diatas kursi roda dan bermain piano. Yuri melihatnya. Disaat bersamaan taeng pun sampai, dia melihat yuri sedang memerhatikan Jessica yang kini tengah mengarahkan ban kursi rodanya untuk menjauh dari piano. “UNNIEE!!” teriakan krystal membuat Jessica melihat kearah mereka. iya sekarang Jessica terdiam melihat yuri, taeyeon, dan yoong berada didepannya. “ Unnie,,” krystal naik keatas panggung dan memasukan beberapa kertas aransemen kedalam tas Jessica. Namun Jessica masih memandang ketiga orang yang kini didepannya. “Kajja~ kita pulang..” krystal mulai mendorong kursi roda Jessica. Jessica menahan air matanya ketika ia melewati yuri dan taeyeon. Ia berlalu. Dan yuri hanya terdiam tidak percaya. Ia tidak percaya kalau Jessica masih hidup. Dan…

“Puaass?” kini yuri membuka suaranya. Taeyeon tampak mengusap kepalanya.

“YA!!! APA KAU PUAS? PUAS KARNA TELAH BERBOHONG PADAKU!” bentak yuri yang kini melihat taeyeon dengan penuh amarah.

“Ini tak seperti yang kau fikirkan yul..” balas taeyeon..

“Cih~ kau dan semua orang saama saja. Kalian semua pembohong.” Yuri lalu meninggalkan taeyeon yang kini pusing setengah mati. Yoong yang melihat kejadian itu hanya bisa diam.

——————–

Oke part 2 bagaimana? yabegitulah…

Thx uda banyak komen diblog kuu sungguh aku terharu hahaha 🙂

Taeny belum keluar banyak, ia habis buntuu author nya hehhe…

Itu couple baru Kryyoon (krystal yonna) wkwkwk

next chapter lebih dibuat dramatis lebih seru kayaknya 🙂

I Wonder If You Hurt [Part 1]

Normal pov

Jessica kini menetap di Australia. Setelah kejadian lampau itu. kejadian 3  tahun  lalu yang membuatnya lumpuh seumur hidup. Walaupun begitu, hidupnya terus berjalan. Ya.. ia seorang Jessica jung. Seorang yang takkan menyerah walaupun kondisinya sekarang harus menggunakan kursi roda. Seorang yoeja yang tangguh. Kini ia berkerja sebagai guru music di perth university, kemampuannya tidak bisa disepelekan. Berbagai opera menyerahkan project kepadanya. Dan membuatnya sedikit melupakan kejadian tragis itu. Kini kehidupan baru menyapa Jessica, kehidupan yang akan dijalani tanpa bayang-bayang kelam itu.

Hari ini seperti biasa, Jessica menghabiskan waktu di gedung kesenian university, ia tampak bermain piano sesekali ia menulis diselembar kertas putih dihadapannya.

“Anyyeongg..”sapa krystal dan berhasil mengejutkan Jessica yang tengah sibuk membuat rangkaian nada. “Oh goshh.. kryst kapan kau kemari?”Jessica langsung mengacak-acak rambut krystal. “Yaa!! Aku merindukanmu unnie, setidaknya kau peluk aku dulu” protes krystal. “aaahh..iyaa..come here my baby jung” Jessica langsung memeluk adiknya itu. “unnie, apa unnie tidak ingin menanyakan—“ krystal mulai membuka pembicaraan yang serius. “ahh… tidak perlu kryst, unni sibuk sekarang” Jessica kembali ke piano dan berbagai kertas yang sedang menunggunya. Krystal yang melihat itu, hanya bisa tertunduk. “Unnie.. dia sekarang—“ krystal tetap ngotot menceritakan hal itu. “Sudah! Tolong kryst aku tak mau mendengar hal tidak penting itu!” kini Jessica tampak kesal. “ah ne…mian unn” krystal merasa bersalah. “Aniyoo… no problem krsyt” Jessica membelai wajah krystal sambil tersenyum padanya.

@Seoul

Normal pov

2 perusahaan bersaing ketat di seoul. Kim company dan Kwon company, dimana keduannya memiliki masa-masa buruk sebelumnya. Kim taeyeon yang merupakan pimpinan kim company lebih unggul dari pada perusahaan kwon company yang dipegang oleh Kwon yuri. Namun ahkir-ahkir ini, kwon company lah yang menguasai 92% saham dikorea. Ya.. Kwon company menjadi satu-satunya perusahaan yang tangguh.

“Good morning presidir kwon yul” sapa seluruh pegawai kwon company sambil membungkukan badan. “Morning..” balas yuri sambil memandang lurus kedepan lalu berlalu begitu saja dihadapan para pegawainya. “Ishh, si kwon itu sombongg sekali cih!!”gumam soo, salah satu pegawainya. Yuri berubah sejak kejadian itu, merubah hidupnya. Hatinya kini sangat terkunci. Dan baginya tidak ada satu orangpun yang bisa dipercaya. Baginya, hidupnya kini hanya dia dan segala saham yang dikelolanya. “hem.. sudahlah soo tak ada gunanya kau menyindirnya” balas yoong sambil duduk. “Ishh,, aku muak melihatnya begitu, padahal kita kan teman kuliahnya dulu..”soo bergerutu. Yoong terdiam sejenak sambil menatap layar computer. “sudah..mari berkerjaa” balasnya sambil tersenyum penuh makna pada soo.

2.00 am

“Presidir apa anda tidak pulang?’ yoong membuka pintu kantor yuri. “bahkan anda tidak ada makan dari tadi siang. Apa perlu—“perkataan yoong terputus. “Tidak usah yoong. Aku sibuk, kau pulanglah” yuri masih focus pada laptopnya. “ah..ne presidir” yoong mencoba menutup pintu namun “yoong..”panggil yuri. “Ne?” yoong sedikit terkejut. “Jangan panggil aku presidir, panggil hyung saja , arra?” namun yuri tetap focus mengetik dilaptopnya. “Ne.. hyu..ng.. semoga malam mu indah hyung..” senyum yoong lalu meninggalkan yuri. Yuri berhenti sejenak dan memutarkan kursi kerjanya kearah jendela. “Apa kau baik-baik saja?” gumamnya sambil terus menatap kearah jendela.

FLASHBACK

Yuri tengah sibuk membereskan file-filenya. Dia lupa waktu. Ini sudah sangat larut. Semua pegawainya telah pulang. Dan hanya dia diruangan itu. tiba-tiba terdengar bunyi pintu. Cklek~

Yuri memberhentikan pekerjaannya sejenak. “Nuguu?” tanyanya lantang. Dan…

“Anyyeoonggg yull…” Jessica masuk dengan pakaian dingin sambil membawa sebunguk plastic yang berisi makanan hangat. “Anyyeongg presidirrr kwon company…” suara cute Jessica berhasil membuat yuri bangkit dari tempat duduknya dan melupakan file-file tadi. “Siapa yang menyuruhmu datang huh? Bukankah diluar sangat dingin. Nanti kau bisa—“ ceramah yul sambil memeluk Jessica. “YA!! Aku lebih sakit jika seobang bodoh ku ini belum makan dari tadi siang..”Jessica langsung menarik yuri untuk duduk. “Siapa yang memberi tahumu huh? Pasti yoong? Cihh…”balas yuri sambil membantu Jessica membuka bungkusan makanan. “Ne, dia bilang kau terlalu keras berkerja. Ishh, kauu!! Jangan menyiksa dirimuu..” kini Jessica menghentikan sejenak aktivitasnya. “Ne..mian..” senyum yuri lalu memeluk Jessica.

Back to now

Yuri kini menahan air matanya. Gadis itu, tidak ada lagi dimalam-malamnya. gadis itu telah jauh pergi. Yuri memandang foto dirinya dan Jessica yang terpampang di dinding ruangan kerjanya.

“Dimana kau sebenarnya sica-ya?” lirih yuri sambil mengusap sedikit air matanya yang hampir terjatuh(?).

Keesokan harinya….

@Australiaa

“Aku tak bisa mengambilnya…”kini Jessica tampak berdebat dengan rector universitas. “tidak bisa, ini lomba antar dunia opera dan kau menolaknya?” bentak rector. “Ya!! Masih banyak guru music yang lain. Kenapa mesti aku?” balas Jessica. “Oh goshh, you’re the best teacher!! Semuanya opera di Australia memakaimu untuk medekorasi operanya..” rector itu tampak mulai kesal, “aku tidak mau tahu, sore ini kau flight ke korea bersama team! Mengerti!!” rector itu kemudian meninggalkan Jessica sendirian di lorong kelas. Jessica tampak kalut dia hanya memandang lantai. “bagaimana ini tuhann…” gumamnya dalam hati.

“Hmm.. ms.jung boleh saya membantumu?” ms. chatrine membantu Jessica masuk kedalam kelas dengan mendorong kursi roda Jessica, “thanks chatrine…”ucap Jessica ketika ia sampai dikelas. “of course…”balas perempuan paruh baya itu kepada Jessica dan berlalu meninggalkannya. Jessica kini berada didalam kelas yang cukup besar. “Goodmorning everybody….” Teriakannya membuat para muridnya senang sekali. “Wow ms, u ar so great. Kau akan ke korea untuk lomba?” “daebaakk!!” “ms aku yakin pasti kau akan menang…” kata-kata itu membuat Jessica tersenyum dengan terpaksa. “Korea…..”. Kenapa harus kembali lagi kesana. Ketempat yang penuh dengan sejuta misteri. Tempat dimana dia merasa nyaman sekaligus hancur. Tempat dimana dia bertemu dengannya. Dengan yuri  dan tempat dimana dia meninggalkan yuri. Meninggalkan hatinya dan juga perasaan. Para murid masih saja membicarakan tentang keberangkatannya nanti. Tapi mereka tidak tahu dibalik itu semua Jessica, sangat tidak ingin kembali kesana. Sangat tidak ingin……

“Aku berharap tidak akan bertemu dengannya …” doa kecil ini mengeringi Jessica flight ke korea. Yaa.. perjalanannya pun dimulai dari sini. Dari keputusan terberat dalam hidupnya.

-Otherplace-

“MWOO??!! Unnie akan kembali???”krystal terkejut mendapat telfon dari unnienya itu. dia tidak sadar sehingga membuat keributan dikantor. Ya, dia berkerja di Kim company. “Yasudah jika sudah sampai telfon aku biar aku yang menjemputmu arra?” krystal dengan khawatir memberi perintah kepada unnienya itu. “TIDAK! UNN KUMOHON AKU AKAN MENJEMPUTMU, INI TAK AKAN MENGGANGGU PERKERJAANKU. TENANGLAH” bentak krystal karena Jessica lebih memilih naik taksi. Krystal sangat protektif karna sang unnie tidak senormal dulu. kelumpuhan sica membuat sifat posesif kystal semakin tinggi. Tanpa disadari seseorang mendengar percakapannya. Kim taeyeon..

“apa dia kembali?”Tanya taeyeon kepada krystal, krystal lalu mematikan handphonenya. “Anni…”jawabnya gugup. “Jujurlah,,”balas taeyeon. “Ne, unnie hanya sebentar disini dia mengikuti lomba opera, kumohon jangan beritahu yul oppa, presidir” pinta krystal. Taeyeon pun menganguk pelan lalu meninggalkan krystal. “Kauu…kenapa kau kembali lagi sica-yaa” taeyeon memandang fotonya bersama Jessica,yuri, yoong, tiffany dan soo dalam satu frame. “apa kau siap melihat semua ini…” Tanyanya lagi.

Nah gimana ini awal loh…

Awal aja uda kayak gini gimana nanti…

Sebenarnya kenapa Jessica? Ada apa dengan yul dan tae?

Tenang tae gak suka sama sica kok. Dia masih sama tiff..

Dipart 2 ada taeny, yoonseo, soosun, hehehe berarti menandakan bahwa part 2

Bakal lebih panjang #aduhmalessdeh

Btw, thx for reading..

FYI, Ini Cuma sampe part 5 aja hehehe….